BACAKORAN.CO -- Agus Fatoni, Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, menghimbau masyarakat untuk menolak politik uang.
“Tidak hanya politik uang saja, tapi saya juga menghimbau masyarakat untuk menjaga iklim kondusif menjelang Pemilu 2024,” kata Agus Fatoni, usai rapat persiapan penyelenggaran Pemilu 2024 di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa 13 Februari 2024.
Dia optimis penyelenggaraan Pemilu 2024 di Sumsel dapat berjalan aman. Sebab menurutnya masyarakat sudah berulang kali mengikuti Pemilu dan Pilkada.
“Mudah-mudahan masyarakat semakin terlatih untuk mengantisipasi itu semua, mulai pelanggaran termasuk bagaimana menyikapi politik uang,” tegasnya.
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Kominda, KPU dan Bawaslu Bahas Kesiapan Pemilu
Masih kata Agus Fatoni mengatakan, apabila masyarakat menemukan pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu 2024 agar segera melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu atau pihak terkait lainnya.
“Apabila ada yang menemukan pelanggaran, apapun bentuknya, segera laporkan kepada Bawaslu dan pihak terkait agar bisa langsung ditindak lanjuti," ucapnya.
Dia juga mengajak masyarakat Sumsel untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 sebagai bentuk upaya mensuskeskan pesta demokrasi tersebut.
“Pemilu ini merupakan pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
BACA JUGA:Jaga Netralitas ASN di Pemilu 2024, Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Pengawasan dan Pengendalian BKN
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Dorong Percepatan Pengembangan Kawasan LRT Ampera
Terkait dengan persiapan Pemilu 2024 di Sumsel, Fatoni menambahkan, hingga saat ini semua berjalan lancar dan baik. Mulai dari pergerakan logistik pemilih juga sudah berjalan dan sedang didistribusikan kelurahan sampai ke TPS.
“Berbagai antisipasi dalam kendala selama pelaksanaan pemilu sudah disiapkan baik dari KPU dan Bawaslu. Mudah-mudahan pelaksanaan pemilu di Sumsel bisa beralan lancar, sukses, aman dan damai,”katanya.
Sementara itu, dalam rapat Persiapan Pemilu 2024 di Kantor Gubernur Sumsel, Komisi Pemilihan Umun (KPU) Sumsel sejak Selasa (13/2) sudah mendistribusikan logistik dari Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) kemudian ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Hari ini logistik sudah kita distribusikan surat suara di Kantor Kecamatan dan saat ini tengah proses menuju Kelurahan dan Desa,” jelas Ketua KPU Sumsel, Andika Pratama usai rapat.
BACA JUGA:Resmi! KPU Sumsel Tetapkan DCT 1.014 Calon DPRD
BACA JUGA:Dampak Film Dirty Vote Pada Pemilu 2024 yang Bikin Kampanye Pilpres 2024 Ketat-ketir, Kenapa?
Andika memastikan bahwa jelang H-1 Pemilu 2024, semua logistik sudah berada di TPS. Meski saat ini beberapa daerah di Sumsel masih rawan bencana seperti banjir dan air pasang dia menegaskan tidak ada penundaan Ppemilu di Sumsel.
"Tidak ada penundaan pemilu, kita pastikan semua jalan. TPS dibuka pukul 07.00 dan selesai pukul 13.00, lewat dari waktu tersebut masyarakat tak bisa lagi memberikan suaranya," jelasnya.
Masih kata Andika, pihaknya telah melakukan mitigasi jika terjadi bencana pada proses pemungutan suara, terutama pada daerah yang dinilai berpotensi rawan bencana.
"Kita pakai dua pandangan pada mitigasi tersebut, pertama Laporan dari BMKG, kedua pandangan tim di lapangan,"katanya.
"Jadi kita cegah dengan cara memindahkan Lokasi TPS yang berpotensi terkena banjir ketempat yang lebih tinggi. Tim di lapangan yang lebih tahu dimana lokasi TPS yang aman,"ungkapnya.
Diakuinya, ada beberapa TPS yang berpotensi terhambat, seperti TPS di daerah Kabupaten Musi Rawas karena banjir.
Kemudian, Kabupaten Muara Enim, Empat Lawang, Lahat dan Kota Pagaralam dengan potensi tanah longsor.
Lalu Kabupaten Ogan Ilir dan OKI dengan potensi Air Pasang. "Kami tidak hitung ada berapa, tapi kami telah melakukan mitgasi semua,"jelasnya.
BACA JUGA:Puji Komunikasi Para Penyerang tapi Bojan Masih Galau, Strikernya Disuruh Gini di Setiap Latihan
BACA JUGA:Ungkapan Syukur Wisudawati Atas Beasiswa Kedokteran Militer Unhan RI Kepada Prabowo
"Lalu kami meminta warga dan tim KPPS disana yang mengetahui struktur daerah itu untuk memitigasi agar jika seketika ada banjir, TPS itu tidak kebanjiran,"tegasnya.