Ia mengakui bahwa surat suara tersebut rusak di bagian ujung. Surat suara yang dikembalikan itu adalah surat suara untuk DPRD.
“Surat suaranya rusak, ujungnya robek, jadi saya mengembalikannya bukan mencoblosnya,” kata Anies.
Sebelumnya, Anies memulai hari pencoblosan dengan menjadi imam salat Subuh berjamaah di kediamannya.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan.
Aliyah mendoakan Anies dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, agar diberikan kekuatan dalam menghadapi kontestasi politik.
Mereka juga didoakan agar selalu dilindungi. Selain itu, Aliyah juga mendoakan agar Pemilu 2024 berjalan lancar.
Kontestasi politik lima tahunan ini diharapkan terus diawasi oleh rakyat.
BACA JUGA:Inilah Tempat Pencoblosan Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud, Cek Di Sini!
Saat mencoblos, Anies dan keluarganya mengenakan pakaian formal berwarna putih dan hitam.
Anies mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia mengungkapkan bahwa memakai pakaian rapi seperti kemeja adalah cara untuk menghormati pihak yang ditemuinya.
“Kami mengenakan pakaian seperti ini sebagai bentuk penghormatan kepada semua yang kami temui, dengan berpakaian yang pantas,” ujar Anies.
Seorang warga setempat, Munadi (58), yang telah menggunakan hak pilihnya, berharap bahwa Pemilu 2024 akan melahirkan pemimpin yang dapat dipercaya dan membawa kebaikan bagi masyarakat.
Ia juga berharap agar pemilu dapat berjalan dengan lancar, damai, dan tidak ada konflik atau perpecahan akibat perbedaan pilihan.
“Saya mencoblos karena ini adalah hak saya sebagai warga negara dan cara saya berkontribusi pada negara melalui partisipasi dalam pemilu,” ujarnya.
Dengan semangat perubahan yang diungkapkan oleh Anies Baswedan, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk menjaga pemilu agar berjalan dengan jujur dan adil.
Hanya dengan demikian, pemilu dapat membawa kedamaian dan kebaikan bagi kita semua.