Pemanfaatan utang tersebut terus diarahkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas, seperti sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, administrasi pemerintah, pertahanan, jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi.
Posisi ULN pemerintah dianggap relatif aman dan terkendali karena hampir seluruhnya memiliki tenor jangka panjang, dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah.
Sementara itu, utang luar negeri swasta juga tetap terkendali dan melanjutkan kontraksi pertumbuhan.
Pada akhir tahun lalu, utang luar negeri swasta mencapai US$197 miliar, dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9 persen (yoy).
Melanjutkan kontraksi pada kuartal ketiga tahun lalu sebesar 3,5 persen (yoy).