Lebih dari itu, kita harus ingat bahwa nilai-nilai yang diajarkan oleh agama, seperti kasih sayang, keadilan, dan belas kasihan, harus menjadi pedoman utama dalam segala tindakan kita.
BACA JUGA:3 Hal yang Allah Benci, Salah Satunya Tidur, Lho Kok Bisa?
Menyongsong Ramadhan dengan Ketenangan
Sebagai umat Muslim, kita harus menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih.
Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan spiritual kita, mengevaluasi hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama, serta memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri kita.
Amr bin Qais Al Mulai mengajarkan kepada kita pentingnya menutup toko dunia kita dan fokus pada ibadah serta introspeksi diri.
Ini adalah langkah awal yang penting untuk menyongsong Ramadhan dengan penuh kesadaran dan keberkahan.
Dengan menenangkan hiruk pikuk politik yang mengelilingi kita, kita dapat menciptakan ruang untuk mendalami makna sejati dari bulan Ramadhan.
Mengutamakan Ibadah dan Kebaikan
Bulan Ramadhan bukanlah hanya tentang menahan lapar dan haus selama siang hari, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan.
Ini adalah waktu di mana kita dianjurkan untuk lebih banyak membaca Al Quran, memperbanyak doa, bersedekah, dan melakukan perbuatan baik kepada sesama.
Dalam suasana politik yang panas, penting bagi kita untuk tidak terbawa arus emosi dan konflik yang tidak produktif.
Sebaliknya, kita harus memprioritaskan ketenangan batin dan kebersamaan, serta mencari cara untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia di sekitar kita.
BACA JUGA:Perbuatan Orang Tua yang Dapat Mendatangkan Murka Allah: Sebuah Tinjauan Islam
Mempersiapkan Diri dengan Baik