BACAKORAN.CO - Indonesia sedang butuh banyak investor untuk menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Berbagai cara pun dilakukan agar para invertor mau ikut memajukan Indonesia.
Salah satunya ya yang dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Dia terbang ke Australia untuk mengajak para investor Australia mau menanamkan lebih banyak investasinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menparekraf mengajak para investor untuk tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia karena tanah air semakin kondusif dan prospektif.
BACA JUGA:Kemenparekraf Butuh 3.860 Mahasiswa Baru di 6 Poltekpar, Catat Tanggalnya dan Siapkan Dirimu!
Apalagi di Indonesia, pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor unggulan penopang ekonomi Indonesia.
Sektor ini juga merupakan kontributor utama terhadap realisasi investasi nasional di tahun 2023. Investasi dari investor Australia ikut di dalamnya.
"Investasi dari investor Australia di Indonesia mencapai USD 41,5 juta juta pada tahun 2023 dengan restoran dan hotel berbintang sebagai sektor unggulan," terang Sandiaga.
Pertemuan Menparekraf Sandiaga Uno dengan investor di Australia. -kemenparekraf-
Menurut Sandiaga, besarnya nilai investasi tersebut tidak lepas dari tingginya minat kunjungan wisman Australia ke Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, tercatat jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.431.177 kunjungan.
Bahkan ketertarikan wisatawan Australia terhadap Indonesia mengukir prestasi sendiri. Menurut data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia berhasil melampaui Selandia Baru sebagai tujuan pilihan wisatawan Australia.
"Ini adalah pertama kalinya dalam 50 tahun," ungkap Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga dalam menawarkan peluang investasi ke Indonesia dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Sydney, Australia, Senin (19/2). Saat itu, dia melakukan pertemuan dengan sejumlah investor Australia dalam investor round table discussion yang difasilitasi oleh Bloomberg.