4. Bullying seksual adalah bullying yang menggunakan perilaku seksual yang tidak diinginkan atau tidak pantas untuk melecehkan, merendahkan, atau mempermalukan korban.
Contoh bullying seksual adalah meraba, mencium, atau memegang bagian tubuh korban tanpa izin, membuat komentar atau lelucon cabul, atau menyebarluaskan foto atau video intim korban.
Bagaimana cara mengatasi bullying?
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh korban, pelaku, maupun saksi bullying, yaitu:
BACA JUGA:Strategi Menasehati Anak Laki-laki Menurut dr Aisah Dahlan, Yuk Simak Penjelasannya Moms...
1. Korban bullying harus berani melawan atau melaporkan bullying yang dialaminya kepada orang yang dapat dipercaya, seperti guru, orang tua, teman, atau konselor.
Korban juga harus menjaga kepercayaan diri, kesehatan mental.
Dan kesejahteraan fisiknya dengan melakukan aktivitas positif.
Bergaul dengan orang-orang yang mendukung, dan mencari bantuan profesional jika perlu.
2. Pelaku bullying harus menyadari bahwa perilakunya salah dan berhenti melakukan bullying.
Pelaku juga harus meminta maaf kepada korban dan berusaha memperbaiki hubungan dengan korban.
Pelaku juga harus mencari tahu alasan di balik perilakunya dan mencari bantuan untuk mengatasi masalah pribadi atau sosial yang mungkin dialaminya.
4. Saksi bullying harus berperan aktif untuk mencegah atau menghentikan bullying yang terjadi di sekitarnya.
Saksi juga harus memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban dan melaporkan bullying yang terjadi kepada orang yang berwenang.