BACAKORAN.CO - Kecubung adalah tanaman hias yang memiliki bunga menyerupai trompet berwarna putih atau ungu, serta buah yang berbentuk bulat dan berduri.
Tanaman ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti memar, luka, sakit gigi, demam, rematik, asam urat, dan asma.
Namun, kecubung juga mengandung zat beracun yang dapat menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi, terutama jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.
Apa saja fakta dan bahaya dari mengonsumsi kecubung? Simak ulasan berikut ini.
1. Kecubung mengandung alkaloid tropana yang berbahaya
Salah satu kandungan utama dalam kecubung adalah alkaloid tropana.
Senyawa kimia yang memiliki efek antikolinergik, yaitu menghambat kerja neurotransmiter asetilkolin yang berperan dalam mengatur fungsi saraf, otot, dan kelenjar.
Alkaloid tropana terdiri dari beberapa jenis, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin, yang dapat meracuni sistem saraf dan menimbulkan gejala berupa halusinasi, kejang, delirium, takikardia, dehidrasi, dan bahkan kematian.
2. Seluruh bagian tanaman kecubung beracun
Tidak hanya buahnya, seluruh bagian tanaman kecubung, termasuk bunga, daun, batang, dan akar, mengandung racun atau toksin.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati jika ingin memanfaatkan kecubung sebagai obat alternatif.
Pastikan Anda mengikuti dosis yang tepat dan tidak mengonsumsi bagian tanaman yang tidak diperlukan.