Sebelumnya, jenazah Bintang sempat diotopsi di RSUD Blambangan.
BACA JUGA:PKB Kota Palembang Pertanyakan PSL Rasa PSU di Kemang Agung, Bakal Lapor Ke Bawaslu dan DKPP
Namun hasilnya langsung diserahkan ke Polres Kediri Kota untuk diselidiki lebih lanjut.
"Iya hasilnya memang ada luka, tapi untuk menentukan ada penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari Polres Kediri," ujarnya.
Sebelum bintang meninggal dia ternyata pernah mengirim pesan lewat WhatsApp (WA) kepada ibunya, Suyanti (38), memohon agar dijemput dari pondok pesantren.
Suyanti, ibu dari korban santri Pondok Pesantren PPTQ AI Hanifiyyah, Mojo, Kediri, Jawa Timur yang tewas mengenaskan.
Mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di Mojo, Kediri, pada Senin (19/2/2024) lalu.
Suyanti mengatakan bahwa anaknya Bintang hanya mengirim pesan singkat.
Ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan Ramadhan untuk pulang.
Namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.
“Cepet sini. Aku takut ma, ma tolong. Sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim Bintang kepada ibunya.
BACA JUGA:Deni Victoria : Ini Kemenangan Bersama, Partai Demokrat Pecahkan Rekor Raih 5 Kursi, Ini Rahasianya
Suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah.
Untuk menenangkan anaknya, Suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk Bintang.
“Doakan mama ma mbake. Jaga diri jaga kesehatan. Semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata Suyanti kepada Bintang.