Palembang,BACAKORAN.CO – Dalam upaya memperkuat fungsi lembaga penerangan publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Kementerian Agama sejak 2017 secara berkala memberdayakan Penyuluh Agama Non PNS dalam kegiatan diseminasi informasi publik.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat khususnya bagi masyarakat di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dapat mengetahui setiap kebijakan yang sudah dan/atau direncanakan oleh Pemerintah sekaligus beserta capaiannya.
Pemberdayaan Penyuluh Agama Non PNS tadi kemudian disebut dengan Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang bertugas sebagai perpanjangan tangan pemerintah.
Dengan membawa misi penting yakni untuk menghadirkan kembali pemerintah yang dekat dengan masyarakat guna menyampaikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat dengan tambahan penjelasan yang diperlukan secara tatap muka langsung.
Selanjutnya, diharapkan para PIP dapat memverifikasi informasi sehingga menghindari kesalahan interpretasi, dan menyediakan penjelasan yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
Guna mengoptimalkan peran PIP dan sebagai upaya meningkatkan cakupan sebaran Penyuluh Informasi Publik (PIP), maka Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) PIP Rekrutmen 2024.
Hasyim Gautama Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo berharap para peserta Bimtek PIP dapat menjawab tantangan yang ada dengan baik demi kemajuan bangsa dan Negara.
“Bapak dan Ibu merupakan orang-orang terpilih hasil seleksi rekomendasi dari Kementerian Agama untuk menjadi PIP.
Selepas bimtek ini jika dinyatakan lulus nantinya, akan menyandang dua nama dan dua peran sekaligus yaitu sebagai Penyuluh Agama dan Penyuluh Informasi Publik.,” terang Hasyim Gautama di depan para peserta Bimtek PIP Kominfo di Palembang pada Rabu (28/2/2024).
BACA JUGA:Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran di Sidang Kabinet Paripurna
Kemudian Hasyim berharap dalam menjalankan tugas nantinya para PIP dapat menyampaikan pesan program pemerintah melalui pendekatan yang berbeda.
“Berangkat dari kedekatan yang telah terbangun selama ini antara Bapak dan Ibu dengan komunitasnya masing-masing, tentu dapat membuat kegiatan penyampaian sebuah informasi menjadi lebih diterima di hati,” tambah Hasyim Gautama kepada calon PIP dari Provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung.
Menurutnya dengan pendekatan khas inilah, diharapkan informasi yang selama ini sulit sampai dan diterima baik oleh masyarakat karena kondisi dan karakter tertentu, dapat terpecahkan melalui peran para PIP nantinya.
Lalu harapan lebih dari itu, yakni dapat tercipta perubahan perilaku di masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga peran besar dan kerja keras Bapak dan Ibu dapat berkontribusi pada peningkatan indeks pembangunan manusia di Indonesia, khususnya di wilayah 3T.