Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita untuk berpuasa pada lisan, yaitu menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat, tidak benar, dan tidak baik.
Puasa pada lisan bisa dilakukan kapan saja, tetapi lebih utama di bulan Ramadhan.
Karena bulan ini adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Puasa pada lisan juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan pahala puasa yang sempurna, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
BACA JUGA:Catat! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban, Yuk Tingkatkan Amal Sebelum Masuk Ramadhan...
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari)
Puasa pada lisan juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Karena dengan berpuasa pada lisan, kita akan lebih banyak mengucapkan zikir, doa, dan istighfar.
Puasa pada lisan juga merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati.
BACA JUGA:Apa Hukum Sengaja Menunda Qadha Puasa Ramadhan? Begini Penjelasan Syaikh Bin Baz...
Karena dengan berpuasa pada lisan, kita akan lebih menghindari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, dan lain-lain.
Puasa pada lisan juga merupakan salah satu cara untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Karena dengan berpuasa pada lisan, kita akan lebih menghormati, menghargai, dan menyayangi orang lain.
Namun, berpuasa pada lisan bukanlah hal yang mudah.
BACA JUGA:Lupa Tidak Sengaja Makan dan Minum Saat Berpuasa, Apakah Batal?
Banyak godaan dan tantangan yang menghadang.