Dengan memiliki organisasi militer yang rapi dibandingkan dengan rakyat Bengkulu.
Sehingga, kekalahan rakyat Bengkulu terhadap senjata yang dimiliki oleh penjajah, rakyat Bengkulu beralih menggunakan taktik perang geriliya.
Taktik perang geriliya dipakai oleh Bengkulu untuk menghadapi musuh, perang ini adalah melakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Perang ini dilakukan oleh sekelompok kecil yang tersebar di daerah perang.
Rakyat Bengkulu melawan penjajahan dengan taktik kucing-kucingan, yang menyerang secara tiba-tiba.
Selanjutnya, rakyat Bengkulu juga melakukan siasat perang total.
Yang artinya taktik perang ini tidak terbatas dengan menggunakan dan mengikut sertakan seluruh kekuatan yang nasional dimiliki rakyat Bengkulu.
Perang totak bisa dikatakan sebagai perang habis-habisan, yang melibatkan seluruh kekuatan rakyat tanpa terkecuali, baik besar kecil, tua muda, laki-laki ataupun perempuan.
BACA JUGA:Jejak Sejarah: Pertukaran Bengkulu dan Singapura Antara Inggris dan Belanda
Semua bahu-membahu berjuang bersama untuk memenangkan peperangan.
Rakyat Bengkulu memiliki keberanian dan juga tekat dalam melawan musuh yang mempunyai senjata lengkap.
Karena dalam diri rakyat Bengkulu memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Nasionalisme adalah ajaran untuk mencintai negara sendiri, semangat kebangsaan dalam mempertahankan kemerdekaan.
BACA JUGA:7 Alasan Mengapa Harus Berinvestasi Di Bengkulu
Dan jiwa patriotisme adalah sikap yang mengandung nilai pengorbanan dan kcintaan terhadap bangsa.