Banjir Semarang Belum Surut, 956 Tiket Kereta Api Dibatalkan, Dewan Minta Pemda Serius

Sabtu 16 Mar 2024 - 09:01 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACAKORAN.CO -- Banjir yang melanda Semarang berdampak pada angkutan penumpang khususnya Kereta Api dari Kota Cirebon.

Akibat banjir di Semarang yang pada Jumat 15 Maret 2024 belum surut,  pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatalkan pemberangkatan kereta dari Stasiun Kejaksaan Kota Cirebon pada Kamis dan Jumat, 14-5 Maret 2024.

Padahal ratusan penumpang  telah memesan tiket keberangkatan dari stasiun tersebut. Seikitnya ada 956 tiket kereta api dibatalkan akibat kebijakan itu.

Jumlah penumpang yang membatalkan tiket pada hari Kamis (14/3) sebanyak 512 penumpang dan Jumat (15/3) sebanyak 444 penumpang.

BACA JUGA:Innalillahi! Hujan Lebat, Banjir Meluap Merendam 47 Lokasi Semarang, Ini Titik Wilayah Terendam Air....

BACA JUGA:Cegah Banjir, Pemkab Banyuasin Mengambil Langkah Tegas Lakukan Normalisasi Sungai Gasing

Humas Daop 3 Cirebon,  Rokhmad Makin Zainul mengatakan, hingga Jumat 15 Maret masih dilakukan rekayasa pola operasi jalan memutar bagi 11 Kereta Api di lintas utara  untuk mengurangi dampak kelambatan lebih tinggi lagi.

Rokhmad Makin Zainul  menambahkan, keterlambatan rata-rata perjalanan KA yang melintas di wilayah Daop 3 Cirebon sampai dengan kemarin sudah berkurang, yaitu KA Kertajaya 36 menit sedangkan yang masih tinggi kelambatanya KA Darmawangsa 112 menit.

KAI mengucapkan permohonan maaf atas terganggunya perjalanan kereta api dampak dari cuaca buruk dan menyebabkan jalur KA di wilayah Semarang sementara tidak dapat dilalui.

KAI segera melakukan upaya perbaikan jalur rel di lokasi tersebut dengan mengerahkan petugas prasarana dan menyiapkan material di lokasi yang terendam banjir tersebut.

BACA JUGA:Ketika Warga Sholat Tarawih, Angin 'Mengamuk' di Desa Lubuk Tua, Belasan Rumah Rusak

BACA JUGA: Krim Kelly, Solusi Tepat untuk Kulit Cerah dan Bebas Noda, Begini Cara Pakainya!

"Saat ini petugas KAI Daop 4 Semarang terus melakukan normalisasi jalur tersebut. KAI tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api," pungkas Zainul.

Sementara itu, masih terkait persoalan banjir di Kabupaten Cirebon yang tak pernah tuntas, seperti banjir yang menerjang 9  kecamatan di wilayah Cirebon Timur, mendapat perhatian dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Cirebon Hj Ismiyatul Fatihiyyah Yusuf.

Politisi PKB itu mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon serius menangani banjir di Cirebon Timur. Sebab, tidak sedikit warga yang menjadi korban banjir.

Banjir yang hampir terjadi setiap tahun di Cirebon Timur ini lebih didominasi lantaran kiriman air dari wilayah Kuningan ini  kata Ismi sebenarnya sudah diketahui sejak lama.

BACA JUGA:Kabar Baik! Tes Hanya Formalitas, Honorer Dijamin Lolos PPPK 2024, Menteri PANRB Jamin..

BACA JUGA:Safari Ramadan, PJ Bupati Muba Bagikan Paket Sembako dan Bedah Rumah Tidak Layak Huni

“Wajar saja, persoalan dari hulunya belum diselesaikan, makanya harus dipikirkan, seperti apa solusinya,” ujar Ismi seperti di kutip dari https://radarcirebon.bacakoran.co, Jumat, 15 Maret 2024.

Masih kata Ismi, sebetulnya, persoalan banjir bisa diselesaikan, ketika ada kemauan besar dari pejabat terkait.

Terlebih kata dia anggaran untuk pencegahan banjir juga sudah digelontorkan. "Jangan sampai anggaran selalu menjadi penghambat, sehingga banjir kembali terjadi setiap tahun,"katanya.

“Terkait permasalahan anggaran, Pemkab Cirebon harusnya lebih peka, kalau di APBD Kabupaten tidak cukup harusnya bisa berkolaborasi dengan APBN. Kalau mau diseriusi saya optimis bisa melakukan pencegahan banjir,” katanya.

BACA JUGA:Pemrov Sumsel Menyiapkan 18 Unit Bus dan 2 Rangkaian Kereta Api, Untuk Gerakan Mudik Gratis Serentak 2024

BACA JUGA:Mendagri Dorong Regulasi THR dan Gaji ke-13

Menurutnya, jika berkaca pada kejadian banjir yang terjadi di Cirebon Timur, selain permasalahan tanggul yang jebol juga diakibatkan volume air yang cukup tinggi. Untuk itu adanya embung menjadi salah satu solusi agar dapat menampung debit air.

“Saya rasa adanya bendungan kecil atau embung saat ini sangat dibutuhkan, hal ini dilakukan agar air yang datang dari arah Kuningan bisa tertampung dan tidak langsung ke pemukiman warga,"katanya.

Dia menyampaikan, banjir di Cirebon Timur ini tergantung curah hujan di Kuningan. Ketika arus air di atasnya kencang imbasnya ke Cirebon.

“Persoalan banjir akan dibawa ke legislatif. Kalaupun tidak memungkinkan di daerah, komitmen Fraksi PKB akan mencoba mengusulkan ke pusat. Kebetulan di pusat ada perwakilan dari kita. PKB ada di komisi V,” cetusnya.

BACA JUGA:Benarkah Puasa Tidak Sahur Tetap Sah Hukumnya? Yuk Cari Tau Mitos atau Faktanya!

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk PNS dan PPPK, THR dan Gaji 13 Naik, Berikut Jadwal Pencairannya

Ismi menegaskan, sebetulnya wilayah langganan banjir di Ciuyah dan Ambit sudah ditinjau. Dengan BBWSCC pun sudah ada obrolan untuk dicarikan solusi. Salah satunya dibuatkan embung.
“Nanti, akan kami pertegas lagi. Ini harus dipercepat. Kasihan masyarakat setiap tahun selalu terdampak,”katanya.

Kategori :