Seperti resonansi suara, tindakan baik juga memiliki kekuatan untuk menghasilkan efek yang berlipat.
Dengan melakukan kebaikan, kita dapat menciptakan resonansi positif yang dapat memutus siklus karma buruk.
2. Memberi Asih kepada Yang Menerima Dampak
Salah satu cara untuk mengatasi karma buruk adalah dengan memberikan kasih sayang dan pertolongan kepada mereka yang mungkin terkena dampaknya.
Dengan memberi asih kepada orang yang merasakan penderitaan akibat karma buruk tersebut, kita dapat membantu memutus siklus tersebut.
3. Kesadaran akan Karma Turunan
Penting untuk menyadari bahwa karma buruk yang kita alami bisa saja merupakan karma turunan dari leluhur.
Dengan menyadari hal ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola tindakan dan keputusan kita untuk tidak memperburuk kondisi yang sudah ada.
BACA JUGA:7 Weton ini Mempunyai Ilmu Penglaris Alami
Dari semua penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
Dalam budaya spiritual Jawa, konsep karma bukan hanya terbatas pada individu, tetapi juga bisa menjadi bagian dari warisan leluhur.
Untuk dapat mengatasi karma buruk yang diwarisi oleh para leluhur, penting bagi kita untuk mengembangkan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan kita agar selalu bertindak dengan bijaksana dan penuh kebaikan.
Melalui pemahaman yang mendalam mengenai konsep karma dan warisan leluhur, kita dapat membangun kesadaran yang lebih besar akan dampak tindakan kita terhadap diri sendiri dan orang lain, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk memutus siklus karma buruk yang mungkin saja kita alami.
Dengan demikian, kita dapat menuju ke arah kehidupan yang lebih harmonis dan berbahagia.