BACAKORAN.CO - Dalam Pemilu 2024 merupakan panggung yang dramatis bagi Partai Demokrat, dimana Partai Demokrat sendiri yang terjebak dalam perangkap politik uang yang semakin merajalela.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan tegas menyebut praktik “vote buying” atau politik uang sebagai ancaman serius bagi integritas demokrasi.
Fenomena Politik Uang yang Bikin Geger
Ketua Umum Partai Demokrat, AHY menggambarkan sendiri situasi ini sebagai fenomena yang tak asing, namun kali ini partai Demokrat mencapai proporsi luar biasa.
Dalam acara buka puasa bersama Partai Demokrat, AHY mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hilangnya kursi-kursi Demokrat akibat permainan uang di tingkat akar rumput.
“Dari mana kita harus mencari uang yang luar biasa itu untuk mempertahankan kursi, mendapatkan kursi?” tanyanya.
BACA JUGA:Bawaslu Bentuk 956 Desa Anti Politik Uang, Ajak Masyarakat Lakukan Ini, Ini Harapan Lolly
Tantangan dan Panggilan untuk Reformasi
Selain itu, AHY menolak untuk menyalahkan masyarakat yang menerima uang dari para caleg.
Baginya, kebutuhan hidup mengalahkan segalanya. Namun, solusi sebenarnya ialah terletak pada reformasi sistem pemilu.
AHY mendesak revisi UU Pemilu untuk mengurangi biaya politik dan membatasi praktik politik uang.
Kolaborasi dan Kesamaan Visi
Sementara itu, AHY yang berbicara intens dengan Prabowo Subianto, selaku pemimpin Gerindra, yang juga merasakan hal yang sama dari dampak negatif politik uang.
Keduanya pun sepakat bahwa kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan agar praktik politik uang tersebut dapat diatasi.
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Jadi Sorotan di Sidang Kabinet, AHY Beberkan Rinciannya
BACA JUGA:AHY Dapat Rp 5,5 Juta Per Hari Saat Dinas ke Sulut, Ini Rinciannya
Bersama-sama, mereka mengajak seluruh kader partai untuk memperjuangkan perubahan yang lebih baik.
Demokrat: Antara Suara Turun dan Kursi Terbatas
Meskipun dengan begitu besarnya dalam menghadapi tantangan politik uang, namun Demokrat berhasil lolos ke DPR dengan 11,28 juta suara atau setara 7,43% suara sah.
Namun, perolehan suara tersebut hanya naik sedikit dibandingkan dengan Pemilu 2019.
Demokrat sendiri menyadari kini menghadapi kenyataan sebagai partai dengan kursi paling sedikit di DPR periode 2024-2029.
Dalam perjalanan panjang politik Indonesia, perang melawan politik uang tetap menjadi pertarungan yang berat.
AHY mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga integritas proses demokrasi dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini.