Fatoni optimis jika seluruh langkah tersebut diterapkan maka angka stunting dapat dihapuskan dan dituntaskan di Prabumulih pada tahun ini.
"Stunting ini bisa kita cegah dengan penyediaan rumah layak huni.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Dukung ASN Pemprov Sumsel Miliki Kecakapan bidang Digitalisasi
BACA JUGA:Mantap, Pemprov Sumsel Gelar Gerakan Pengendalian Inflasi dan Pasar Murah Serentak di Kabupaten/Kota
Pemprov Sumsel sendiri telah launching Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSSS).
Di Sumsel ada 8391 rumah yang akan dibangun sementara itu di Prabumulih ada 300 rumah yang dibangun yang dananya berasal dari CSR dan dana desa,” bebernya.
Fatoni menyebut selain berasal dari CSR dan dana desa, Baznas Prabumulih akan membangun 120 rumah layak huni serta Pertamina juga akan membangun 10 rumah layak huni.
Tak hanya GBRSSS, Pemprov Sumsel juga telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel (GPStSS) yang akan dibangun 8000 lebih sanitasi.
Di akhir sambutannya, Fatoni mengingatkan pentingnya kerjasama dalam merealisasikan Gerakan Serentak agar mampu membangun dan tercapainya program pemerintah secara optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Walikota Prabumulih Elman menyebut website Posko Ekonomi dapat terealisasi atas urun rembug Forkopimda Prabumulih sekaligus menindaklanjuti program Pemerintah Pusat dan Pemprov untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
"Dalam website ini terdapat data yang akurat by name by address yang bisa diakses. Saat ini terdata ada 127 KK yang masuk kategori rumah tangga miskin.
Ada 7 rumah layak huni yang dibangun melalui CSR Bank Sumsel Babel (BSB).
Kami sudah membangun 2 rumah layak huni. Yang pertama atas nama Edi Pangat di Kelurahan Majasari, dan hari ini rumah yang akan dibangun atas nama Tafri berada di Kelurahan Sungai Medang.
BACA JUGA:Sukses Menekan Inflasi, Pemprov Sumsel Siap Masifkan Program GSMP
BACA JUGA:100 Lebih Taman Kota di Palembang Tak Enak di Pandang, Pemkot - Pemprov Sepakat Lakukan Ini
Sehingga masih tersisa 5 rumah yang akan dibangun,” kata Elman.
Kemudian terkait penanganan stunting, Pemkot Prabumulih telah berhasil menurunkan angka stunting hingga 61 anak stunting per 18 Maret 2024 dari jumlah sebelumnya yang mencapai 79 anak stunting per 18 Desember 2023.