BACAKORAN.CO – Nasib apes kembali dialami McDonald’s.
Kali ini, McDonald’s terpaksa menutup 12 gerainya di Sri Lanka setelah mitra lokal mengakhiri perjanjian.
Sanath Wijewardane, pengacara McDonald's menyatakan, perusahaan induk memutuskan hubungan dengan pewaralaba karena masalah standar.
Namun ada kemungkinan McDonald's akan kembali dengan pewaralaba baru.
BACA JUGA:Seruan Boikot McDonald's dan KFC Berhasil di Palembang, Pelanggan Pilih Produk Lokal
Media lokal mengabarkan jika McDonald's menggugat mitra lokal Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.
Sejak pertama kali membuka gerai di Sri Lanka pada tahun 1998 atau 26 tahun lalu, McDonald's telah menjadi bagian dari kehidupan di pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu.
Saat ini, Sri Lanka sedang dalam tahap pemulihan dari krisis keuangan besar-besaran.
Diketahui, McDonald’s juga termasuk produk yang menjadi sasaran gerakan boikot, divestasi, sanksi (BDS) lantaran terafiliasi dengan Israel.
BACA JUGA:McDonalds Diboikot Karena Israel, Ini Pilihan Fried Chicken Lokal Yang Bisa Jadi Pilihan Pengganti
BACA JUGA:Berikan Ribuan Makanan Gratis Untuk Tentara Israel, Tagar Boikot McDonald's Mengema di Lini Masa
Banyak warga dari berbagai negara menyerukan boikot McDonald's sebagai protes atas aksi McDonald's yang dianggap mendukung IDF dalam konflik Israel-Palestina.
Selain McDonald’s, ada nama Starbucks yang juga diboikot.
Bahkan, Gerakan boikot itu memberikan dampak luar biasa bagi perusahaan tersebut.