BACAKORAN.CO - Meninggalnya Rifki Rifaldi (13) dengan cara tragis, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Seorang pelajar kelas VII SMPN 2 Gumawang, dikenal sebagai anak yang patuh dan Rifki berbakti kepada orang tuanya.
Kini misteri mengenai siapa pelaku di balik kejadian sadis ini masih belum terungkap.
Ayah Rifki, Edi Susanti, sangat terpukul berat dengan kepergian putra semata wayangnya.
Ia mengingat betul bagaimana Rifki selalu setia menemaninya dalam menjalankan usaha jualan sehari-hari.
Korban Rifkinyanh dibunuh tangan dan kaki diikat --
"Rifki sering ikut bundanya jualan, bahkan kadang sampai menginap di tempat jualan," kenang seorang tetangga.
Ibu Rifki, Herayunita (33), adalah seorang pedagang yang berjualan di perbatasan Desa Gumawang dan Desa Bedilan.
Setelah pulang sekolah pada Senin, 25 Maret 2024, Rifki masih setia membantu ibunya dalam berjualan.
Malam itu, setelah berbuka puasa, Rifki pamit hendak mengantarkan takjil ke rumah kakeknya.
Dengan mengendarai motor Beat Street warna silver, Rifki membawa kunci rumah kontrakan keluarganya.