"Sekarang ini ekonomi Babel terjun bebas dari Desember 2023 hingga Januari 2024. Ekspor timah juga 0, dia berkontribusi 82% ekspor Babel jadi anjlok," ujarnya.
BACA JUGA:Intip Penampakan Rolls-Royce Kado Ultah Sandra Dewi yang Disita Kejagung!
Dia mengungkapkan bahwa perekonomian Bangka Belitung saat ini sedang terpuruk lantaran izin operasi komoditas timah, yang merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Babel sempat terhenti akibat belum disetujuinya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah.
"Judul besar tata niaga pertimahan yang kita inginkan seperti apa, kita mau masyarakat kita bekerja dan negara dapat pemasukan, kemudian lingkungan terjaga," ungkapnya.
Salah satu yang membuat terhambatnya komoditas pendongkrak perekonomian Babel yakni karena permasalahan regulasi dan perizinan yang dinilai perlu diuraikan segera.
"Pada saat ini kita lihat seperti apa, jangankan para bupati, termasuk Dirut PT Timah pun ada keluhannya dalam operasional, dan ini belum maksimal, kami berharap pak Dirjen Minerba soal regulasi dan perizinan harus segera kita uraikan," jelasnya.
BACA JUGA:Menikmati Hasil Korupsi Suaminya, Sandra Dewi Berpeluang Jadi Tersangka ?
Dengan begitu, Bambang menyarankan solusi agar permasalahan tersebut selesai dengan melakukan relaksasi ekspor, seperti yang pernah dilakukan pada 2021 lalu. Relaksasi tersebut dinilai sukses dalam mendongkrak perekonomian Bangka Belitung.
"Saya mendesak dan menyampaikan, sudah, kita relaksasi kembali seperti 2021. 2021 ekonomi Babel melesat ketika ada relaksasi itu. Tentu tidak euforia dan tetap terkendali," tandasnya.