BACAKORAN.CO - Malam Lailatul Qadar, malam yang penuh keistimewaan dan kemuliaan, telah menjadi fokus perhatian umat Islam di seluruh dunia. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tim bacakoran.co merujuk pada penjelasan dari seorang ulama terkemuka, Ustadz Adi Hidayat, yang didukung oleh hadis-hadis yang berkaitan.
Ustadz Adi Hidayat mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab hadisnya (Sahih Muslim), nomor hadis 1166, yang meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menyarankan umatnya untuk mencari malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan.
Meskipun tidak secara langsung disebutkan sebagai malam terakhir, namun disebutkan sebagai malam yang "terasing" atau "tersendiri" (ghawabir), menunjukkan keistimewaan malam tersebut dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam 10 hari terakhir Ramadan, semangat ibadah umat Islam cenderung menurun.
Mesjid tidak sepadat seperti malam-malam awal Ramadan, tilawah Quran tidak semeriah pada malam pertama, dan sebagian orang lebih sibuk dengan urusan dunia mereka.
Namun, inilah saat yang menjadi tantangan bagi umat Islam untuk mencari malam yang mulia tersebut, sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
BACA JUGA:4 Amalan di Malam Lailatul Qadar bagi Wanita Haid, Apa Saja? Kuy Jangan Sampai Ketinggalan!
Dalam mencari malam Lailatul Qadar, ada berbagai pendapat yang disampaikan oleh ulama dan ahli hadis.
Ada yang mengatakan malam tersebut jatuh pada 9 hari terakhir, 7 hari terakhir, atau 5 hari terakhir Ramadan. Terdapat pula yang memahaminya sebagai malam ganjil, seperti malam-malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa meskipun terdapat petunjuk tentang malam-malam ganjil, namun potensi turunnya Lailatul Qadar tidak terbatas pada malam-malam tersebut saja.