Menurut beberapa sumber, Salat Idul Fitri jamaah Aolia digelar di aula rumah Imam Masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranono, atau yang akrab disapa Mbah Benu.
Penetapan waktu pelaksanaan Salat Idul Fitri ini telah memunculkan diskusi dan perdebatan tentang kriteria penetapan hari raya Islam.
BACA JUGA:Hitungan Detik! Begini Cara Transfer Uang Pakai QRIS dengan Fitur M-Banking, Cukup 7 Langkah Bestie
Jamaah Aolia telah memberikan tanggapannya terkait keputusan mereka.
Salah satu kerabat Imam Masjid Aolia, Daud, mengkonfirmasi melalui sambungan telepon bahwa Salat Idul Fitri memang dilaksanakan pada hari ini.
Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada kegiatan takbiran pada malam sebelumnya.
Hanya Salat Isya berjemaah yang diikuti oleh sekitar 30-an orang yang dilaksanakan.
BACA JUGA:Tidak Ada Jalur Tes Untuk SMA Negeri, Begini Prosedur PPDB tahun 2024 di Sumsel
BACA JUGA:Wow, Tarif Melambung 50 Persen, Pesanan Tiket Bus AKAP Membludak Jelang Lebaran, Semangat Mudik!
Keputusan ini tentu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Mengingat adanya perbedaan pendapat antara penetapan waktu Salat Idul Fitri oleh jamaah Aolia dengan Muhammadiyah dan pemerintah.
Keputusan tersebut juga dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi.
Dimana setiap kelompok berhak untuk menentukan hari raya agamanya sesuai dengan keyakinannya.