Mukmin adalah seseorang yang telah menjadikan formalitas pengucapan syahadat bersemayam dalam jiwanya.
Mereka bukan hanya mengucapkan kalimat syahadat dengan lisan, tetapi juga menghayati dan memahaminya dalam hati.
Ustad Adi menjelaskan bahwa menjadi mukmin membutuhkan komitmen yang lebih dalam dan lebih kuat daripada sekadar menjadi muslim.
BACA JUGA:4 Rumus Menentramkan Hati Menurut Ustadz Adi Hidayat, Salah Satunya dengan Sholat, Kok Bisa?
Iman yang bersemayam dalam hati membawa konsekuensi dalam kehidupan sehari-hari.
Di mana setiap tindakan dan keputusan didasarkan pada iman dan keyakinan.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, Ustad Adi menegaskan pentingnya bagi seorang mukmin untuk senantiasa memperdalam ilmu agama sebelum menjalani aktivitas apapun.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang mukmin tidak hanya mengandalkan formalitas agama.
BACA JUGA:Benarkah 6 Hari Puasa Syawal Pahalanya Seperti Satu Tahun? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat..
Tetapi juga berusaha memahami dan menginternalisasi ajaran agama dalam setiap aspek kehidupannya.
Dari penjelasan Ustad Adi Hidayat, kita dapat memahami bahwa menjadi muslim, mualaf, atau mukmin memiliki makna yang berbeda-beda dalam konteks keimanan dan komitmen.
Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk tidak hanya berhenti pada tahap formalitas, tetapi juga memperdalam dan menghayati ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:5 Manfaat Zakat yang Tidak Diketahui, Apa Saja Sih? Ini Penjelasan Menurut Ustadz Adi Hidayat