Namun, setelah 30 menit setelah dokter pulang, RA Kartini mengeluh sakit perut.
BACA JUGA:Mengenal Mantingan dan 5 Wisata Terkenal Disana! Terdapat Makam RA Kartini Juga, Seperti Apa Ya?
Karena hal tersebut, ada yang mengatakan bahwa Kartini meninggal karena diracun.
Alasannya karena, pemikiran RA Kartini yang terbilang berani memojokkan Belanda dan menganggap bahwa dirinya berbahaya.
Dr. Van Ravesteyn dikabarkan mengajak minum anggur sebagai tanda perpisahan tepat di hari RA Kartini meninggal.
Namun, cerita itu sampai sekarang tidak terbukti benar atau tidaknya.
Sehingga, berkembanglah sebuah teori dari ilmu kedokteran, yang mengaitkan dengan kondisi tekanan darah seorang perempuan pasca melarikan, yakni Preeklamsia.
Kondisi ini disebut terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu.
Secara umum, kondisi ini muncul disebabkan karena ada peningkatan tekanan darah dan ditemukannya kandungan protein dalam urin.
Dilansir dari Hallodoc, kondisi seperti ini terdapat gejala yang harus diketahui, sebagai berikut:
BACA JUGA:5 Makanan Favorit RA Kartini, Nggak Disangka Ternyata Nomor 1 Ada di Jakarta, Apa Tuh?
- Berkurangnya volume urine.