Di mana rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BCA saat ini berada di kisaran 70%-71%.
Seperti diberitakan, setelah menahan suku bunga acuan dalam lima bulan beruntun, Bank Indonesia (BI) akhirnya resmi menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%.
Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April 2024.
BACA JUGA:5 Bank Dengan Suku Bunga Deposito Tertinggi di Indonesia, Bisa Sampai 8 Persen, Apa Aja?
BACA JUGA:Sentimen Suku Bunga Pengaruhi Nasib Rupiah di Awal Pekan, Perkasa atau Lanjut Tak Berdaya?
Kenaikan ini mengerek suku bunga Deposit Facility naik menjadi 5,50% dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,00%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan bertujuan untuk memperkuat stabilitas rupiah menghadapi potensi risiko global.
Serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk menjaga inflasi tetap berada dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lanjut Perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth,” ujarnya dalam konferensi pers RDG BI.
Dijelaskan, alasan BI meningkatkan suku bunga adalah kondisi ketidakpastian global yang dipicu oleh perubahan arah penurunan suku bunga bank sentral alias The Fed.
BACA JUGA:Tok! Suku Bunga Acuan Ditahan Lima Bulan Berturut, Ini Penjelasan Bos BI
BACA JUGA:Spekulasi The Fed Pangkas Suku Bunga Meningkat, Faktor Ini Jadi Pemicunya!
“Meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah,” ungkapnya.
Dimana awalnya The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada paruh kedua tahun 2024 ini.
Namun, banyak pihak memprediksi bahwa The Fed akan menahan suku bunganya pada level yang tinggi karena ketidakpastian global yang masih berlangsung.
Terutama dengan adanya konflik antara Iran dan Israel.