Serta kota lain yang mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan.
Sejauh ini lebih dari 88.000 orang mengungsi.
Hujan badai sejak Senin lalu berdampak terhadap dua per tiga dari hampir 500 kota besar maupun kecil di Rio Grande do Sul.
Wilayah itu berbatasan dengan Uruguay dan Argentina.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi Rio Grande do Sul pada Minggu, membawa sebagian besar anggota kabinet.
Dia mendesak para menterinya melakukan segala upaya penyelamatan serta rekonstruksi kota-kota yang hancur.
Gubernur Rio Grande do Sul Eduardo Leite sebelumnya mengatakan wilayah yang dipimpinnya benar-benar hancur.
Bahkan dia mengibaratkannya dengan Perang Dunia II.
BACA JUGA:Seorang Tahanan di Lapas Semarang Ditemukan Tewas Dalam Kamar Mandi, Sebelum Kejadian Lakukan Ini...
Menurut Leite, wilayahnya memerlukan 'Marshall Plan' untuk bisa pulih dari badai dan segala dampaknya.
Marshall Plan mengacu pada rencana yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan ekonomi Eropa akibat dampak Perang Dunia II.
Banjir telah menghancurkan jalan dan jembatan di beberapa kota.
Hujan juga telah memicu tanah longsor dan runtuhnya beberapa bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kecil.
BACA JUGA:Innalillahi, Pemilik Rumah Panggung Tewas Usai Terseret Banjir Bandang di Sidrap
Danau Guaiba di Porto Alegre meluap hingga ketinggian lebih dari 2 meter, rekor ketinggian air yang pernah tercatat.