Perubahan jumlah korban disebabkan oleh dinamika laporan dari masyarakat.
Yang kemudian disesuaikan dengan catatan korban yang ditemukan.
Masih dalam pencarian oleh Basarnas dan TNI-POLRI, demikian dijelaskan oleh Abdul Muhari.
BACA JUGA:Gempar! Putin Mendadak Copot Menteri Pertahanan, Penggantinya Seorang Ekonom, Ada Apa?
Meskipun upaya pencarian dan pertolongan sementara dihentikan pada Minggu malam.
Karena kondisi lokasi yang kurang penerangan dan adanya peringatan akan peningkatan getaran hujan di wilayah hulu.
Namun pada esok hari, upaya tersebut akan dilanjutkan kembali.
Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu (12/5) pukul 20.35 WIB.
BACA JUGA:Parah, Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Kondisinya Sudah Buruk, Ban Gundul, AC Mati
BACA JUGA:Anak Rebutan Bendera Kenduri Aqiqah, Orang Tua Tersulut Emosi, Ini Akibatnya
Hal ini menunjukkan potensi bahaya susulan yang dapat memperparah kondisi di sekitar wilayah yang terdampak.
BNPB pun mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi risiko bahaya susulan.
Warga diminta untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika diperlukan.
Hingga Minggu malam (12/05), jumlah orang yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang, dengan 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam.