"Sebelum melunasi, jemaah harus memeriksakan kesehatan terlebih dahulu. Jika memenuhi syarat istithaah, boleh melunasi. Ini ikhtiar memastikan jemaah yang akan berangkat sehat, meski secara kategori umur adalah lansia," Jelas Anna Hasbie di Jakarta, Pada Sabtu 25 Mei 2024.
Upaya lainnya adalah penyiapan petugas.
Dalam struktur petugas penyelenggaran ibadah haji (PPIH), ada bidang layanan lansia dengan petugas maksimal usia 45 tahun mencakup unsur dokter dari rumah sakit TNI/Polri.
Bimbingan manasik (Bimsik) juga menjadi medium strategis mewujudkan haji ramah lansia.
BACA JUGA:Jangan Abai! 5 Penyakit yang Rawan Menyerang Jemaah Haji, Nomor 3 Dapat Menyebabkan Kematian...
Berbeda dari biasanya, kurikulum manasik jemaah haji lansia masuk dalam proses Bimsik.
"Manasik didesain untuk menumbuhkan kepedulian sesama jemaah, khususnya lansia," Tutur Anna, panggilan akrabnya.
Selain itu, kata Anna, kloter disusun dengan mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan non-lansia.
Pengaturan dilakukan hingga tempat duduk di pesawat saat penyusunan manifes penerbangan.
BACA JUGA:Jemaah Haji Gelombang Kedua Embarkasi Palembang Terbang Menuju Jeddah, Seorang Tertunda Karena Sakit
"Lansia diprioritaskan duduk di seat kelas bisnis dan atau di dekat pintu untuk memudahkan evakuasi," Ujar Anna.
Kemenag juga memangkas proses seremoni.
Adapun seremoni keberangkatan dan kedatangan di tingkat kabupaten/kota, embarkasi dan saat kedatangan dan keberangkatan di Arab Saudi hanya dilaksanakan untuk kloter pertama.
Di asrama haji, kata dia, Kemenag menyediakan alat bantu berjalan bagi lansia, kamar khusus lansia di lantai bawah, hingga menyedikan kendaran khusus untuk memudahkan mobilitas kegiatan lansia.
Untuk layanan transportasi di Arab Saudi, PPIH menyiapkan bus khusus dengan low deck untuk transportasi salawat, umrah wajib, dan safari wukuf bagi jemaah lansia.