Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata Ditawarkan Biden, Ngotot Lanjutkan Perang, Ini Alasannya!

Senin 03 Jun 2024 - 07:35 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Termasuk penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Pernyataan kedua lebih tegas: Kondisi Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah, di mana penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman.

Gagasan Israel akan menyetujui gencatan senjata permanen sebelum syarat-syarat tersebut dipenuhi "adalah tidak mungkin," tambah pernyataan itu seperti dilansir dari bloomberg.

BACA JUGA:Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas Kecelakaan Helikopter, Intelijen Israel Terlibat?

BACA JUGA:BIADAB! Kendaraan PBB di Gaza pun Diberondong Militer Israel, Satu Tewas!

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pada Minggu bahwa Israel sedang mengupayakan alternatif bagi kekuasaan Hamas di Gaza dengan mengisolasi daerah-daerah untuk menyingkirkan para pejuang Hamas dan memperkenalkan pasukan yang akan memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif.

Para pejabat Gedung Putih mengatakan, komentar Netanyahu terkait politik dalam negeri dan merupakan bagian dari upaya menenangkan sayap kanannya.

Namun, hal itu tampaknya hanya angan-angan dari para pejabat yang memiliki kesulitan politiknya sendiri, yaitu kaum muda Demokrat yang condong ke kiri dan mungkin tidak akan memilih Biden pada November karena perang Gaza.

Mitra koalisi sayap kanan Netanyahu memang menolak apa yang diajukan Biden atas nama Israel.

BACA JUGA:Ngeri! Iran Kembangkan Bom Nuklir Hadapi Israel, Ini Ancaman Ayatollah!

BACA JUGA:Kian Beringas! Hamas Setujui Gencatan Senjata, Rudal Israel Boombardil Rafah, Kok Bisa?

"Saya baru saja berbicara dengan perdana menteri dan menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak akan mengambil bagian dalam pemerintahan yang menyetujui garis besar yang diusulkan dan mengakhiri perang tanpa menghancurkan Hamas," ujar Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Namun, kekhawatiran tidak hanya berasal dari kalangan sayap kanan.

Benny Gantz, anggota sentris dari kabinet perang Israel, tidak menyambut baik pidato Biden dan hanya mengatakan bahwa inilah saatnya merumuskan langkah-langkah selanjutnya.

Namun, ada tekanan yang meningkat di Israel untuk sebuah kesepakatan yang membebaskan para sandera.

BACA JUGA:Tegas! Turki Ancam Setop Semua Perdagangan, Israel Ketar-Ketir?

Kategori :