Jika dibutuhkan, terangnya, BI pasti akan masuk ke pasar lewat spot maupun Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Usai Libur Panjang Perkasa atau Malah Loyo?
BACA JUGA:14 Game Penghasil Saldo DANA, Terbukti Cair Jutaan Rupiah, Gak Takut Boncos di Akhir Bulan Masbro!
Dijelaskan, BI bisa mengintervensi pasar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Ia menjamin semua tindakan yang diambil BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah akan dilakukan secara terukur.
"Ataupun bila diperlukan, BI bisa masuk ke pasar SBN, tapi semua dilakukan secara terukur," ungkapnya.
BI, lanjut Destry, berkomitmen melaksanakan tugasnya dalam menjaga volatilitas nilai tukar.
BACA JUGA:Data Ekonomi RI – AS Ini Buat Rupiah Diperkirakan Menguat Tipis Awal Pekan, Jadi Berapa?
Sejauh ini BI menilai volatilitas yang terjadi pada rupiah masih terkendali dengan baik.
"Sejauh ini volatilitasnya relatif dapat dikelola," kata Destry.
Volatilitas yang terjadi pada rupiah dipengaruhi oleh kondisi global yang tidak menentu.
Selain itu, dari dalam negeri, permintaan dolar menjelang pertengahan tahun memang sedang tinggi.
BACA JUGA:Ramai-Ramai Dihajar Dolar AS, Rupiah Pagi Ini Anjlok ke Rp15.985 per USD
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini saat Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga
Seperti pada Mei lalu, ada permintaan yang tinggi.