Jordi Amat memaksa Indonesia main dengan 10 pemain usai menerima kartu merah -pssi-
Setelah itu, pertahanan Indonesia sibuk menjaga agar tidak kebobolan.
Hingga akhirnya kiper Ernando melakukan kesalahan kedua hingga mengakibatkan tercipta gol kedua Irak.
Akibat terlalu percaya diri ingin kelabui dua pemain Irak di jantung pertahanan Indonesia, bola dalam penguasaan Ernando mampu direbut pemain Irak.
Dengan mudah Ali Jassim mencetak gol usai mampu mengecoh kiper Ernando yang kehilangan bola. Indonesia pun kalah 0-2 di laga ini.
Meski kalah telak, Indonesia sejatinya sempat menyulitkan Irak di babak pertama. Bahkan dua peluang emas tercipta di babak pertama.
Jika pemain depan mampu memanfaatkannya dengan baik, di babak pertama Indonesia sudah leading 2 gol. Sayang, karena kerja sama di depan kurang baik, peluang emas terbuang sia-sia.
Kemudian di babak kedua, saat kondisi Indonesi tertinggal 0-1, Ragnar Oratmangoen sempat menghadirkan ancaman di depan gawang Irak. Namun eksekusi Ragnar yang sudah head to head dengan kiper Irak masih melebar.
Kekalahan Indonesia atas Irtak disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo-pssi-
Usai pertandingan, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dia menyebut kekalahan ini akibat pemain yang banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Secara pertandingan berjalan dengan baik terutama di babak pertama. Namun karena kesalahan sendiri kita kalah. Kesalahan sendiri yang membuat kita kebobolan itu lah masalahnya. Semua ini harus dievaluasi," terang Shin Tae Yong usai pertandingan.
Kekalahan ini membuat posisi Indonesia dalam situasi sulit. Mereka bisa saja gak lolos ke babak selanjutnya jika tidak bangkit.
Ini karena kekalahan ini memang posisi Indonesia sebagai runner up klasemen sementara Grup F. Namun jarak dengan pesaingnya, Vietnam, menjadi pendek.
Ini karena setelah laga Indonesia melawan Irak, Vietnam sukses kalahkan Filipina 3-2. Kemenangan Vietnam ini membuat jarak Indonesia dengan Vietnam hanya 1 poin saja.