Nabi SAW menekankan agar umatnya tidak meniru beliau dalam hal ini.
Karena puasa wishal membutuhkan kekuatan fisik yang luar biasa dan tidak dianjurkan bagi umatnya.
BACA JUGA:Buya Yahya Tegaskan Keraguan Belum Aqiqah Tapi Boleh Berkurban Idul Adha: Kesalahan Fiqih Pertama
BACA JUGA:Minimal Ada Lima Manfaat Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Berikut Ulasannya
2. Puasa pada Hari yang Meragukan
Puasa pada hari yang diragukan adalah puasa yang dilakukan pada hari yang tidak pasti.
Apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum, tepatnya pada tanggal 30 Sya'ban.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan, maka ia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Rasulullah SAW)." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitabus Shiyam bab 11.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebingungan dan ketidakpastian dalam menjalankan ibadah puasa.
BACA JUGA:Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha, Wajib Kamu Tahu Tidak Makan Sebelum Sholat Ied
BACA JUGA:Must-Read! 5 Tips Jitu Menjalankan Puasa Arafah ala Ustaz Adi Hidayat Bikin Pahala Maksimal..
3. Puasa Ad-Dahr
Puasa ad-dahr adalah puasa yang dilakukan sepanjang tahun tanpa henti.
Kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim nomor 1159).
Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa sepanjang tahun, maka ia tidak berpuasa dan tidak pula berbuka." (HR. Ahmad nomor 20031 dan An-Nasa'i nomor 2374).