BACAKORAN.CO - Meski sedang viral dan mendapat julukan yang tidak mengenakan, desa Sukolilo Pati ternyata punya Tradisi Unik turun temurun lho.
Tradisi dari desa Sukolilo Pati ini namanya Meron, ini merupakan tradisi tiruan untuk menyambut Maulid Nabi seperti di Yogyakarta dan Mataram.
Awal mula dilakukan tradisi ini di desa Sukolilo Pati adalah tentang sebuah kekuasaan Kadipaten Pati Pesantenan, setelah melakukan perang kesultanan Mataram melakukan perlawanan Pada Adipati Pati sekitar tahun 1600an.
Sisa dari prajurit Mataram yang tidak pulang ke tempat asal menetap di Kademangan Sukolilo Pati.
BACA JUGA:Banyak Mobil Plat Jakarta dan Bandung di Sukolilo Pati, Mobil Bodong atau Curian?
Dari situlah prajurit yang tinggal selalu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi tersebut di desa Sukolilo Pati.
Arak-arakan tradisi Meron dari Desa Sukolilo Pati --Gatra.com
Setelah mendapatkan izin tradisi menyambut Maulid Nabi di desa Sukolilo Pati ini selalu diselenggarakan dan awalnya bernama Sekatenan dan berubah menjadi Meron.
Tradisi meron ini dilakukan dengan mengarak-arak tumpengan nasi yang dibarengi dengan penampilan kesenian tradisional desa Sukolilo Pati.
Setelah itu akan di bagikan untuk pengunjung yang datang di acara tradisi tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Sukolilo Pati, Disebut Kampung Maling hingga Bekas Sarang PKI, Jadi Tempat Eksekusi?
Desa Sukolilo merupakan kecamatan yang berada di sisi Selatan Barat kabupaten Pati Jawa Tengah.
Kampung ini kerap kali dihubungkan dengan legenda Ki Ageng Giring dan Ki Ageng pemanahan yaitu pendiri dari kerajaan Mataram.