BACAKORAN.CO - Masyarakat semakin gandrung belanja fashion secara online. Mereka cukup dengan memainkan jemarinya. Cara belanja ini kian menjadi tren di Semester 1 2024.
Ini sebagaimana dikatakan Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia Antonia Adega. Masyarakat suka belanja online dengan memanfaatkan Tokopedia dan Shop Tokopedia.
Menurutnya, belanja online yang dilakukan masyarakat terus meningkat. Tokopedia dan ShopTokopedia mencatat, sepanjang semester I 2024, terdapat kenaikan transaksi sejumlah produk fashion.
Lanjutnya, tren ini menguat di masyarakat karena didorong oleh berbagai kampanye yang berkaitan dengan produk fashion di Tokopedia maupun ShopTokopedia.
"Contohnya Senin Selasa Stylish, Beli Lokal, Promo Guncang, dan masih banyak lagi,” terangnya.
Kata Antonia Adega, khusus untuk produk fashion, yang paling laris di Tokopedia, di antraanya dress muslim, perlengkapan ibadah, outwear wanita, atasan muslim (blouse, tunik, dan manset), dan pakaian muslim pria (baju koko, celana sarung). Penjualan fashion ini rata-rata alami peningkatan jumlah transaksi hampir 2 kali lipat.
Tas paling diburu di Tokopedia-bacakoran.co-
"Khusus untuk produk tas, yang paling laris adalah tas selempang, tote bag, shoulder bag, dompet, dan ransel," ungkapnya.
Kemudian untuk produk fashion, yang paling laris di ShopTokopedia, adalah rok wanita, celana pendek pria, baju tidur wanita, hijab, dan knitwear. Fashion ini rata-rata alami peningkatan jumlah transaksi hampir 2 kali lipat.
"Khusus untuk produk tas, yang paling laris adalah tas belanja, make-up bag, dompet, ransel, dan tote bag," ucap Antonia.
Antonia menyarankan, masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis produk fashion termasuk tas dari sederet brand lokal asal Bandung, seperti Elizabeth dan Flashy.
Ini karena Elizabeth telah eksis 6 dekade. Kata Antonia, Elizabeth merupakan brand fashion lokal legendaris dari Bandung, Jawa Barat.
Brand ini didirikan dengan modal awal Rp10.000, yang digunakan untuk membeli mesin jahit dan satu sepeda kumbang untuk berjualan keliling pada tahun 1963 oleh pasutri Elizabeth Halim dan Handoko Subali.