Hal ini disebabkan emas adalah aset yang dihargai dalam dolar AS.
BACA JUGA:Heboh Korupsi Pemalsuan 109 Ton Emas Antam, Ini Modus dan Jabatan Para Pelaku
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, 29 Mei 2024, Termurah Ditawarkan hanya Segini!
Ketika dolar AS terdepresiasi, emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Permintaan emas meningkat, sehingga harganya naik.
Investor kini menantikan petunjuk baru mengenai arah suku bunga acuan The Federal Reserve alias The Fed.
Pekan ini, akan dirilis data indikator inflasi preferensi The Fed.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Diskon Rp20.000 per Gram, Jadi Segini! Saatnya Borong?
BACA JUGA:Ada Long Weekend, Emas Antam Meroket, Naik Rp20.000 per Gram, Jadi Segini!
Selain itu, beberapa pejabat The Fed akan memberikan pidato di berbagai acara pekan ini.
Di antaranya Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly, anggota Dewan Gubernur Michelle ‘Miki’ Bowman dan anggota Dewan Gubernur Lisa Cook.
Dilansir dari CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25 persen pada September mencapai 61,1 persen.
Emas pun akan diuntungkan saat suku bunga turun, karena statusnya sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).
BACA JUGA:Wow! Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini Melejit ke Rp1,34 Juta per Gram, Cek Daftar Lengkapnya!
BACA JUGA:Moms! Buruan Beli, Mumpung Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Tajam, Turun Rp18.000 per Gram
Riset BofA meyakini harga emas dapat menyentuh US$ 3.000 per troy ons dalam 12-18 bulan mendatang.