BACAKORAN.CO - PPDB di Sumsel Dinilai Morat Marit, Kerumunan Massa Desak Pj Gubernur Sumsel Pecat Kadisdik Sutoko.
Kerumunan massa yang mengaku dirinya DPD Keluarga Taman Siswa Indonesia (HIMKA Sumsel) menggelar aksi demo di kantor Gubernur Sumatera Selatan, pada Senin 8 Juli 2024.
Dalam aksi tersebut, massa menuntut Pj Gubernur Sumsel Elen untuk memecat Plh Kadis Pendidikan Sumsel Sutoko atas kegaduhan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA tahun 2023/2024.
"Kita minta pecat Sutoko karena sudah membuat gaduh PPDB, padahal ia sudah diganti tapi sekarang jadi Plh Kadisdik Sumsel, " Tutur Ali.
BACA JUGA:Pilu! Kisah Bidan Diduga Jadi Korban Malpraktik Dokter Spesialis Obsgyn di RSIA Allaudya Wonosari
Lebih lanjut, aksi massa tersebut akhirnya direspon pihak Inspektorat Pemprov Sumsel untuk menindaklanjuti tuntutan massa, yang melakukan aksi di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Sumsel.
"Aksi ini sudah kedelapan kali dan belum pernah ditemui Pj Gubernur karena ini persoalan penting bagi anak-anak kedepan, dan di DPRD sudah kami lakukan, " Terang massa.
Beberapa poin yang disampaikan Korak Ki Musmulyono dan Korlap Ki Josua yakni, mendesak Pj Gubernur Provinsi Sumsel untuk segera merekomendasikan mengganti dan mendesak dan memecat kepala dinas pendidikan Sumsel Plh kepala Dinas pendidkan Sumsel.
"Kemudian, Kabid SMA dan kasih SMK yang kami anggap gagal dan bertanggung jawab dalam morat marit PPDB tahun 2023 dan 2024 yang merugikan hak anak di provinsi Sumsel, " Jelasnya.
BACA JUGA:Update, Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Hingga 1000 Meter, Masyarakat Dihimbau Waspada!
Kemudian, mendesak PJ Gubernur Provinsi Sumsel untuk segera mencabut surat keputusan PJ Gubernur no 234/KPTS/DISDIK/2024 dan mengembalikan pergub no 13 tahun 2021, karena sesuai dengan kearifan lokal di sumatera selatan dan kurangnya infrastruktur yang belum memenuhi sehingga permendikbud no 1 tahun 2021 belum bisa diterapkan.
Mendesak Pj Gubernur Provinsi sumsel yang baru untuk segera memperbaiki morat maritnya PPDB 2024 dan pasca PPDB yang menurut kami bedampak pada psikologis anak dan putus sekolah anak kurang mampu di provinsi Sumsel.
Sementara pihak Gubernur Sumsel melalui Bidang Investigasi Inspektorat Pemprov Sumsel menyatakan, jika hal itu akan jadi perhatian pihak nya dan nanti akan disampaikan ke atasan.
Massa sendiri menyatakan akan menunggu di depan gerbang kantor Gubernur Sumsel hingga aksinya ditemui Pj Gubernur Sumsel.
BACA JUGA:Info Terkini, Gempa Bumi Berkekuatan 4.6 Magnitudo Guncang Daerah Batang, 9 Orang Mengalami Luka...