Ada indikasi awal bahwa China kembali menambah emas pada Juni, meskipun belum tercatat secara resmi.
Berbeda dengan Kazakhstan, yang menjadi penjual besar pada Mei dengan mengurangi cadangannya sebesar 11 ton, setelah peningkatan 6 ton pada April.
Tidak jarang bagi bank yang membeli dari produksi dalam negeri seperti Uzbekistan dan Kazakhstan untuk bergantian antara membeli dan menjual.
BACA JUGA:Wow! Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini Melejit ke Rp1,34 Juta per Gram, Cek Daftar Lengkapnya!
BACA JUGA:Prospek Harga Emas Pekan Ini, Perkasa atau Malah Loyo? Simak Penjelasannya
Meski terjadi perlambatan pembelian emas oleh bank sentral pada Mei, tidak ada indikasi mereka mulai tidak menyukai logam kuning tersebut.
Menurut survei WGC terbaru, 29 persen bank sentral berencana menambah lebih banyak emas ke cadangan mereka dalam 12 bulan ke depan.
Level tertinggi sejak survei dimulai pada 2018.
Hanya 3 persen yang berencana mengurangi cadangan emas.
BACA JUGA:Moms! Buruan Beli, Mumpung Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Tajam, Turun Rp18.000 per Gram
BACA JUGA:Israel Serang Iran, Begini Prediksi Pergerakan Harga Emas dan Dolar, Bakal Cetak Rekor Lagi?
Awal tahun ini, World Gold Council menyatakan bahwa kelanjutan pembelian emas mendukung ekspektasi bahwa 2024 akan menjadi tahun solid lagi bagi permintaan emas oleh bank sentral.
Dewan Emas Dunia mencatat hingga Mei 2024, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia mencapai 8.133,46 ton.