BACAKORAN.CO – Mikel Oyarzabal mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari warga Basque. Pahlawan kemenangan Timnas Spanyol ini dianggap pengkhianat. Kapten Real Sociedad itu tak pantas memperkuat negara Spanyol.
Oyarzabal memang berasal dari Elorrio yang sangat kental dengan nuansa Basque. Kawasan ini memang telah lama menyatakan ingin pisah dari negara Spanyol. Bukan hanya Basque ada juga Catalan yang melingkupi Barcelona dan sekitarnya.
Bahkan Catalan pernah mengadakan referendum untuk pisah. Namun keinginan tersebut tidak terwujud karena kebanyakan warga Catalan tetap ingin bergabung bersama Negara Spanyol ketimbang memisahkan diri.
Mikel Oyarzabal dan Mikel Moreno sama-sama memperkuat Real Sociedad. Keduanya menjadi penentu kemenangan timnas Spanyol. Mikel Moreno mampu membawa La Furia Roja mengalahkan Jerman di babak perempat final lewat satu gol yang disumbangkannya.
BACA JUGA:Leny Yoro Beri Kode Keras Kepada Manchester United
BACA JUGA:Terlalu Pede, Tuchel Tawarkan Diri jadi Pelatih Timnas Inggris
Kedatangan kedua pemain tersebut ke daerah asal disambut dengan tulisan graffiti dan banner besar terpampang di jalanan yang menuliskan kata-kata radikal. “Tidak ada pembauran dengan timnas Spanyol, Oyarbazal dan Merino adalah pengkhianat,” bunyi tulisan itu yang ditulis warga Basque.
Namun ada juga warga Basque yang membela Oyarbazal dan Merino menjadi bagian dari timnas Spanyol pada Piala Euro 2024. Keduanya sangat layak menjadi pemain skuad inti tim asuhan Luis de la Fuente.
Carlos García mantan pengacara di Elorrio salah satu warga yang mendukung Oyarbazal dan Merino menilai tulisan graffiti dan banner tersebut dianggap sebuah tindakan kriminal dan harus ditangkap pelakunya.
“Saya merasa harus komplain dengan pihak kepolisian Elorrio dengan adanya tulisan yang sangat menggangu ketidaknyamanan, itu adalah tindakan kriminal dan harus ditangkap pelakunya,” ucap Carlos Garcia.
“Itu sama dengan melawan tim nasional, melawan negara Spanyol, dan melawan dua pemain timnas Spanyol Merino dan Oyarbazal termasuk keluarganya. Kondisi seakan menimbulkan sentimen antara Basque dan negara Spanyol,” lanjutnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh kapten timnas Spanyol, Alvaro Morata yang sangat emosi keluarganya dibully oleh fans timnas Spanyol terutama sang istri. Morata bahkan tak mau main lagi di Spanyol .
Sangat mudah Alvaro Morata untuk pindah keluar negeri karena adanya bully yang sangat berdampak sangat buruk kepada keluarganya. “Di Spanyol tidak ada rasa respek dari semua orang,” ucap Morata kepada El Mundo.
“Mungki ini menjadi turnamen terakhir saya bersama timnas Spanyol. Saya juga tidak mau berbicara banyak tentang hal itu. Kondisi ini membuat saya harus menjaga hubungan dengan para supporter timnas Spanyol,” lanjutnya.
BACA JUGA:Tak Betah Main di La Liga, Morata Putuskan Cabut dari Atletico Madrid