BACAKORAN .CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan benar-benar harus berjuang ekstra menghadapi musim kemarau tahun 2024 ini.
Betapa tidak, sejak di tetapkannya status darurat siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga Minggu ke tiga Juli 2024, di kabupaten itu sudah terpantau hotspot dan fire spot di beberapa wilayah OKI.
Apesnya, saat ini sejumlah peralatan penanggulangan kebakaran milik BPBD OKI rusak. "Saat ini ada dua unit mobil patroli kita yang kondisinya rusak," jelas Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin melalui Plt Kaban, Nova Triyussanto, seperti di kutip daari sumateraekspres.id.
Tak hanya itu, menurut dia saat ini tidak ada anggaran untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
BACA JUGA:Karhutla 2024 Sumsel Mulai Memakan Korban, H Muhadi Tewas Saat Bakar Semak di Kebun Sawit
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla Bersama Sejumlah Menteri
"Ini menjadi hambatan bagi BPBD, terlebih medan yang ditempuh dalam karhutla sangat luas, sementara untuk menuju lokasi kita minim kendaraan karena rusak, sementara anggaran perbaikan belum ada,"katanya.
"Sekarang ada dua unit mobil patroli kondisinya rusak, diharapkan ada anggaran tambahan nanti sehingga bisa dilakukan perbaikan.
"Jadi sekarang untuk patroli ke lapangan, kita hanya menggunakan sepeda motor,"imbuhnya.
"Kemudian kendala lainnya tidak adanya anggaran untuk membeli bahan bakar minyak. Kami juga harus membeli solar eceran karena mobil dinas ini tidak bisa membeli solar di SPBU,"katanya.
BACA JUGA:Puan Sebut Sosok Diva Top Indonesia Ini Kandidat Kuat Diusung PDIP di Pilkada Kota Batu 2024
Pihaknya berharap bantuan dari Pemda OKI terkait anggaran BBM dapat terealisasi sehingga mobil tersebut bisa operasional.
Dia menambahkan, jika terjadi karhutla, sesuai kesepakatan saat apel karhutla beberapa waktu lalu, setiap perusahaan bertanggungjawab menanggulangi karhutla wilayahnya masing.
"Termasuk lahan yang belum diolah jika terjadi karhutla itu tanggungjawab perusahaan. Kemudian posko yang dibentuk hanya ada posko induk,"katanya.
"Kemudian di setiap kecamatan ada komandan api yang diketuai para camat serta regu pemadam api dan dari desa,"ucapnya.
BACA JUGA:SAH! Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Resmi Menikah, Jokowi Jadi Saksi Pernikahan
BACA JUGA:Daftar 10 Negara Prioritas Golden Visa, Ada China, AS dan Uni Emirat Arab
Masih kata Nova, sejak masuk musim kemarau 2024, terpantau 37 titik hotspot, 18 fire spot termasuk 22 fire spot semu yang
yang terpantau di wilayah Sungai Menang, Tanjung Lubuk Jejawi, Kayuagung dan Mesuji.
Fire spot semu ini terdeteksi di lahan pemukiman warga termasuk juga pantulan cahaya panas serta cerobong asap yang berada di Air Sugihan.