BACAKORAN.CO - Pada Minggu malam, 28 Juli 2024, terjadi bentrokan antara anggota Brimob dengan personel Polres Tual di Kota Tual, Maluku.
Kejadian ini viral di media sosial banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai penyebabnya.
Dari informasi yang diunggah X @heraloebss bentrokan ini diawali oleh patroli rutin dan razia sepeda motor dengan knalpot racing oleh anggota Polres Tual.
"BREAKINGNEWS Terjadi Bentrokan Antara Polisi Biasa VS Polisi Brimob Suara Tembakan dari Senjata yang dibeli menggunakan Pajak Rakyat terdengar berulangkali, hingga membuat warga panik dan berlari menyelamatkan diri," tulisnya.
BREAKINGNEWS
— Miss Tweet | (@Heraloebss) July 28, 2024
Terjadi Bentrokan Antara Polisi Biasa VS Polisi Brimob
Suara Tembakan dari Senjata yang dibeli menggunakan Pajak Rakyat
terdengar berulangkali, hingga membuat warga panik dan berlari menyelamatkan diri.
( 28/7/2024)
???? Kota Tual
Kronologi
Sebelumnya terjadin… pic.twitter.com/88EaMWyCXj
BACA JUGA:Pj Sekda Edward Candra Hadiri Penutupan Simulasi Pelatihan Pencegahan Karhutla Wilayah Sumsel
Menurut Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminullah, aparat kepolisian berhasil mengamankan salah satu pengendara motor.
Namun, beberapa pengendara lainnya berhasil melarikan diri.
Tak lama setelah penangkapan tersebut, sekitar 30 orang datang dan langsung menyerang personel polisi yang sedang bertugas.
Aries menyebut, dari indikasi awal diketahui bahwa sebagian penyerang adalah anggota Brimob, hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai alasan di balik serangan tersebut.
BACA JUGA:Pj Sekda Sumsel Edward Candra Bertindak Sebagai Irup Peringatan HUT ke-62 PWRI Sumsel Tahun 2024
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Serap Aspirasi Cipayung Plus Soal Karhutla dan Illegal Drilling
Aries menjelaskan bahwa situasi sempat memanas namun kemudian dapat diselesaikan secara damai.
"Sudah terkendali, saya masih siaga di Mako dengan anggota," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kemungkinan serangan terjadi karena ada ketidakpuasan dari pihak Brimob yang merasa tidak terima dengan tindakan polisi saat razia.