BACAKORAN.CO - Inflasi di Turki telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, mencapai 75,4 persen pada Mei 2024, terutama akibat kenaikan tarif hotel, kafe, dan restoran.
Turis pun beralih untuk liburan ke negara Eropa lainnya, seperti Yunani, karena biaya perjalanan di Turki menjadi terlalu mahal.
"Krisis ini dimulai tahun lalu ketika pemerintah Turki mengambil langkah-langkah untuk menekan mata uang asing," terang Kıvanc Meric, Ketua Dewan
Perwakilan Regional Izmir dari Asosiasi Agen Perjalanan Turki (TÜRSAB), dikutip dari Euronews.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama Turki Romantis Terbaik, Dijamin Bikin Baper Parah, Apa Aja Ya?
BACA JUGA:Tegas! Turki Ancam Setop Semua Perdagangan, Israel Ketar-Ketir?
"Langkah tersebut menyebabkan nilai yang berlebihan terhadap lira Turki di tengah kondisi inflasi. Akibatnya, warga kami memiliki kesempatan pergi ke luar negeri dengan biaya lebih murah sementara harga hotel di dalam negeri tetap tinggi," lanjutnya.
Meric menjelaskan, pelaku bisnis perhotelan tidak menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Sebaliknya, tarif meningkat karena tingginya biaya operasional.
Tak hanya perjalanan domestic yang terdampak krisis.
BACA JUGA: Tangkap 34 Orang Mata-Mata Mossad, Israel Targetkan Warga Palestina di Turki
BACA JUGA: Sejarah Yang Terulang di Turki, PM Pro Islam Berujung Tragedi, Runtuhnya Khilafah Ustmaniyah
Meric mencatat jumlah turis asing di Turki pun menurun.
Melonjaknya harga hotel membuat Turki kehilangan posisinya sebagai tujuan utama turis.
Meski saat ini Turki masih berada di posisi terdepan di Eropa dengan layanan dan kualitas hotelnya.