Meric menggambarkan kondisi suram industri perhotelan di Turki.
BACA JUGA:Keajaiban Kopi Turki yang Unik, Dipanaskan di Atas Pasir? Aneh Ya, Tapi…
BACA JUGA: Hemm, Mengapa Turki Menolak Rencana 'Zona Penyangga' untuk Gaza?
Biasanya, pada Juli atau Agustus, sulit mendapatkan kamar hotel di resor liburan utama Turki.
Tingkat okupansi atau keterisian di destinasi populer di sepanjang pantai Aegean dan Mediterania biasanya tembus 90 - 95 persen.
Namun, tahun ini hotel-hotel tersebut hanya mencapai tingkat okupansi 80 persen.
Hotel-hotel ini pun tak bisa bergantung pada musim sepi.
BACA JUGA:Perang Israel vs Hamas Kian Meluas! Setelah Turki, Kini China Kirim Enam Kapal Perang ke Palestina
Meski wisatawan banyak berkunjung ke destinasi Mediterania dari bulan Mei - Oktober, musim ramai wisatawan di Turki jauh lebih singkat.
Sektor pariwisata Turki, terang Meric, menghasilkan uang di musim ramai.
"Periode utama (pariwisata Turki) menghasilkan uang adalah pertengahan Juni hingga pertengahan September,” ungkapnya.
Sedangkan pada April, Mei, September, dan Oktober tidak menghasilkan uang.
BACA JUGA:Hagia Sophia, Masjid Ikonik di Turki Yang Dulunya Gereja Ortodoks Terbesar di Dunia
BACA JUGA:Uhhh! 6 Wisata Horor di Indonesia ini Paling Seram, Pemberani Wajib Kesini...
“Saat ini kita sudah memasuki pertengahan bulan Juli dan masih belum mencapai tingkat okupansi yang kita inginkan," tambahnya.