Diberitakan sebelumnya, sumber dari internal Partai Golkar mengungkapkan jika desakan agar Airlangga mundur berasal dari pihak eksternal yang muncul sejak Jumat (9/8/2024) malam.
BACA JUGA:Askolani Raih Usulan Tertinggi, Jadi Prioritas Golkar di Pilkada Banyuasin
Bahkan, informasi lebih lanjut menyebutkan jika Airlangga telah menandatangani surat pengunduran dirinya yang dibubuhi materai.
Surat pengunduran diri Airlangga itu ditembuskan kepada dewan pengurus, dewan pertimbangan, serta dewan pembina Partai Golkar.
Adapun Airlangga menjabat sebagai Ketum Partai Golkar sejak 2017.
Pada Munas Golkar yang digelar di Jakarta tahun 2019, ia kembali dikukuhkan sebagai Ketum untuk periode kedua.
BACA JUGA:Golkar Perjuangkan Kesejahteraan Petani Sawit
Masa jabatan Airlangga sebenarnya berakhir pada Desember 2024, bertepatan dengan penyelenggaraan Munas Golkar.
Golkar belakangan ini memang sedang diterpa isu Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa).
Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku terkejut mendengar adanya rencana Munaslub untuk menggantikan Airlangga sebagai Ketum.
Luhut menyatakan ada pihak-pihak yang berusaha mendorong pelaksanaan Munaslub sebelum Munas yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024.
"Saya cukup terkejut mendengar adanya isu yang berkembang mengenai Partai Golkar,” kata Luhut.