Menurut Hasanuddin, keputusan itu sudah final dan tidak ada pembicaraan lain di luar koalisi tersebut.
"PKB akan berkoalisi dengan Gerindra (dan KIM)," tegas Hasanuddin.
Pernyataan ini sekaligus menepis ucapan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang sebelumnya menyebut ada peluang koalisi antara PKB dan PDIP di Jakarta.
BACA JUGA:Duel Dua Jenderal di Pilgub Jateng 2024, PDIP Siapkan Andika Perkasa Hadapi Ahmad Luthfi
Di bagian lain, keputusan PKS gabung ke KIM memicu kekecewaan dari para pendukungnya.
Diketahui, PKS resmi bergabung dengan KIM dengan syarat kadernya Suswono menjadi cawagub Jakarta yang berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Para pendukung yang kecewa lantas ramai menyuarakannya di media sosial (medsos) X—dulunya Twitter.
Seperti dikatakan salah seorang netizen, Gusten yang mengaku bukan mempermasalahkan PKS batal mendukung Anies di Pilgub Jakarta, tapi soal pernyataan PKS yang menolak politik dinasti.
BACA JUGA:Golkar Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024, Ridwan Kamil Fix OTW Jakarta?
BACA JUGA:Duel Dua Mensos di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Lawan Risma, Mana yang Lebih Unggul?
“Ternyata muncung politisi sama saja,” tulis @mjbakhm.
“.. gak ada urusan PKS gak jadi usung anies.. Ini soal omong kosong tolak politik dinasti.. kalian bisa ajukan cagub sendiri atau gabung PDIP dengan cagub lain.. nampaknya memang kalian sengaja ungkit2 terus..Bye PKS..,” lanjutnya.