BACAKORAN.CO – Petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner merasa beruntung atau memang ada orang yang terlibat di belakangnya. Petenis muda asal Italia itu dua kali gagal melakukan tes doping. Sinner dinyatakan positif doping dari dua kali tes yang dilakukanya tapi kok ngak diberikan sanksi?
Tes pertama dilakukan pada bulan Maret 2024 lalu dinyatakan positif karena memiliki kadar rendah metabolite colestebol dalam tubuhnya. Berselang 8 hari kemudian, Sinner kembali melakukan tes doping kedua. Hasilnya sama ada kadar rendah Colestebol dalam tubuhnya.
Metabolit colestebol biasanya digunakan sebagai doping untuk mengguatkan massa otot dalam kadar yang banyak sangat dilarang dalam anti doping dunia. Dari pengakuan Sinner zat terlarang itu digunakan oleh fisio terapinya dengan cara menyemprotkannya saat melakukan perawatan cedera.
The International Tennis Integrity Agency (ITIA) memberikan toleransi atas penjelasan yang diberikan oleh Sinner. Makanya Sinner bisa lolos dari hukuman dan bertanding mengikuti turnamen sepanjang tahun ini.
Dalam pernyataan resmi oleh federasi tenis dunia, ATP menyebutkan keterangan bahwa yang dilakukan Jannik Sinner tidak ada unsur kesengajaan. Zat terlarang itu masuk ke tubuhnya melalui treatment bukan dari mulut.
BACA JUGA:Ingin Harga Miring, Manchester United Tunggu Akhir Bursa Transfer Gaet Ugarte
BACA JUGA:Nunez Frustasi Bukan Pilihan Utama Penyerang Tengah Liverpool
“Kami melihat tidak ada kesalahan ataupun kelalaian kepada Jannik Sinner. Kami juga telah berkonsultasi dan memperdalam investigasi dengan tim indepen di bawah Tennis Anti-Doping Programme (TADP),” tulis laman resmi ATP.
Selain itu ATP memperingati agar tim fisio terapi berhati-hati dalam pemilihan produk untuk treatment kepada petenisnya. “Integritas adalah hal yang terpenting dalam olahraga kami untuk maju tanpa doping,” lanjutnya.
Selama penyelidikan setelah gagal tes doping, peraih gelar juara grand Slam Australia Terbuka 2024 ini tetap koorperatif selama pemeriksaan. Tidak ada unsur kesengajaan dia menggunakan doping untuk meningkatkan massa ototnya agar bisa tampil maksimal di lapangan.
Pelatih Fitness Jannik Sinner membeli obat berbentuk spray di salah satu apotik di Italia dan tidak mengetahui ada unsur doping berupa Clostebol. Obat spray tersebut untuk mengobati jari Jannik Sinner yang mengalami cedera.
BACA JUGA:Wow Akun Medsos Oxford Bakal Digeruduk Fans Marselino Ferdinan
BACA JUGA:Arteta Masih Percaya Kemampuan Gabriel Jesus
Pelatih fitness Jannik tak memakai sarung tangan saat melakukan treatment jari yang cedera tersebut. Dari situlah tubuh Jannik Sinner terkontamisasi dengan zat Clostebol. Tak heran kadar Colestebol dalam tubuh Jannik sangat rendah dan masih ditoleransi oleh TADP.
“Saya akan tetap mengikuti peraturan yang dilarang oleh ITIA dan saya akan tetap akan lebih berhati-hati dalam penggunaan obat-obatan yang dilarang. Saya punya tim pelatih dan akan lebih waspada lagi,” ucap Jannik Sinner.