Cholil Nafis menambahkan, jika suatu rumah sakit tidak ingin ada karyawan yang berhijab, maka sebaiknya tidak beroperasi di Indonesia.
BACA JUGA:Boikot Ultra! 7 Susu UHT Enak, dan Bebas Afiliasi Israel, Dijamin Anak-anak Sangat Suka
"Rumah Sakit yang masih phobia hijab begini baiknya tak usah buka di Indonesia karena kita sudah merdeka dan dijamin kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Tolong pihak berwenang agar kasus di RS itu diusut ya agar tak menjadi preseden buruk," tegasnya.
Menanggapi kritikan dari petinggi MUI, beberapa netizen mengungkapkan bahwa praktik pelarangan hijab di rumah sakit sebenarnya tidak jarang terjadi.
"Banyak sekali rumah sakit yang anti hijab. Cara mengetahuinya mudah, jika kita datang sebagai pasien dan tidak ada staf yang berjilbab, itu tandanya," tulis seorang netizen.