Kata Leo, kunci kesuksesan di pertandingan final Korea Open adalah kepercayaan di game ketiga.
BACA JUGA:Indonesia Pastikan Rebut Tiket Final Korea Open 2024, Ini Gegaranya
"Apalagi Mas Bagas memiliki smash kencang sehingga bisa meng-cover full saya dari sektor belakang. Saya tinggal menjaga di area kotak depan saja," tukasnya.
"Di game ketiga kami sangat percaya diri lagi. Apalagi tampil di final itu tidak lagi bicara soal teknik dan lain-lain lagi. Tinggal tergantung bagaimana mental untuk bermain berani saja," jelasnya.
Leo mempersembahkan titel juara di Korea Open ini untuk keluarga, pelatih, bangsa Indonesia, dan juga PBSI.
"Saya berharap dengan gelar ini semoga bulutangkis Indonesia semakin maju. Kami harus tambah semangat," tukasnya.
Sementara Bagas Maulana senang dengan titel juara ini. Juara di Korea Open membuat Bagas memiliki julukan baru.
Perjuangan leo/Bagas saat hadapi wakil Korea di final Korea Open 2024-pbsi-
BACA JUGA:Leo/Bagas Atasi Wakil Korsel, All Indonesian Semi Final di Korea Open 2024
"Alhamdulillah saya sangat senang bisa juara Korea Open. Akhirnya kami bisa pecah telur setelah selama ini dijuluki manusia silver. Hari ini akhirnya bisa jadi manusia emas. Saya sangat bersyukur bisa diberi kemenangan," tegasnya.
Kata Bagas, dirinya bisa juara di kejuaraan ini karena memiliki pasangan yang bisa melengkapi permainan di lapangan.
"Permainan Leo di area depan memang sangat bagus. Servisnya juga bagus sekali. Saya banyak dibantu. Saya bisa enak sekali bermain dari sektor belakang," jelansya.
"Karena dari permainan depan kami sudah unggul, kami bisa menyerang. Kondisi tersebut membuat kami makin percaya diri di gim kedua dan ketiga," lanjutnya.