Sosialisasikan Bujang Naskun Cindo, Berharap Peran Aktif Masyarakat Lestarikan Naskah Kuno

Kamis 05 Sep 2024 - 11:46 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACAKORAN .CO -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 5 September  2024 menggelar Sosialisasi Pelestrian Koleksi Nusantara dan Naskah Kuno  dengan tema Bujang Naskah Kuno  Cintoi Daerah Kito (Bujang Naskun Cindo).

Bujang Naskun Cindo adalah sebuah Link  Digital  untuk mengajak masyarakat Kota Palembang berperan aktif dalam melestarikan Naskah Kuno yaitu dengan mendaftarkannya secara mandiri via online.

Sebab, diperkirakan saat ini masih banyak naskah kuno yang berisi sejarah, ilmu pengetauan dan informasi lainnya yang masih berada di masyarakat dan belum terdata.

Sosialisasi yang dihadiri lebih dari 130 orang yang tediri dari tokoh masyarakat, perwakilan Kelurahan, Perguruan Tinggi, Pelajar SMA, Budayawan,  Masyarakat Pernaskahan Nusantara, Pemilik Naskah Kundan stake holder terkait itu digelar di Ballroom Grand Atyasa Jl Kapten A Anwar Arsyad, Ilir Barat I Palembang.

BACA JUGA:Bantu Selamatkan Naskah Kuno Milik Warga Datangkan Ahli dari Perpusnas RI

BACA JUGA:Naskah Kuno Bernilai Ekonomi, Alex Minta Perpusnas RI Bantu Percepatan Preservasi di Palembang

Acara tersebut dibuka, Pj Wali Kota Palembang Dr. A. Damenta, Mag.rer.Pulp, CGCAE diwakili Staf Ahli Bidang Keuangan, Pendapatan Daerah, Hukum dan Hak. Asasi Manusia  H Ahmadi Damrah SE MM

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Palembang Herly Kurniawan dalam laporannya mengatakan bahwa  Naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain,  baik yang berada didalam negeri maupun diluar negeri.

Dokumen tertulis itu berumur sekurang kurangnya 50 tahun dan mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional,sejarah dan ilmu pengetahuan.

"Tujuan dilakukannya sosialisasi Bujang Naskun Cindo adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tetang pentingnya pelestarian Koleksi Nusantara dan Naskah Kuno,"katanya.

BACA JUGA:Diperkuat 11 Pemain Naruralisasi, Bagaimana Prediksi Line Up Indonesia Lawan Arab Saudi? Paes Peluang Starter

BACA JUGA:Begini Cara Bawaslu Tingkatkan Keamanan Siber Menyambut Pemilihan Serentak 2024

"Kemudian untuk memberikan edukasi tentang teknik pelestarian, penyimpanan dan digitalisasi naskah kuno,"ujarnya.

Selanjutnya kata dia, sosialisasi itu juga untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan  dalam upaya pelestarian warisan budaya dengan mendaftarkan koleksi naskah kuno.

"Selain itu untuk memperkuat kolaborasi pemerintah, komunitas budaya, akademisi dan institusi terkait,"jelasnya

Dalam acara tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang juga memberikan piagam penghargaan kepada 7 pemilik dan pelestari Naskah Kuno Palembang.

BACA JUGA:Siapin Tisu! Ini 9 Rekomendasi Drama China Sedih yang Bikin Nangis Bombay, Dijamin Gagal Move On...

BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Kembali Menguat Jadi Rp15.413 per USD, Efek Kunjungan Paus Fransiskus?

Mereka yaitu Dr Hj Nyimas Umi Kalsum SAg MHum, Doni Romadona, Priyanti Gani, Raden Wni Bastari, Kms H Andi Syarifudin, Jufri Al Falimbani dan Kiagus Muhammad Irfan Zen.

Para penerima penghargaan itu telah dengan sukarela mendaftarkan dan secara aktif melestarikan naskah kuno milik mereka. Pelastarian itu salah satunya degan  cara alih media ke digital.
 
Sementara itu Pj Wali Kota Palembang Dr. A. Damenta, Mag.rer.Pulp, CGCAE diwakili Staf Ahli Bidang Keuangan, Pendapatan Daerah, Hukum dan Hak Asasi Manusia  H Ahmadi Damrah SE MM dalam kata sambutannya sangat  mengapresiasi inovasi Bujang Naskun Cindo yang telah di buat oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang.

Hal ini untuk mempermudah masyakat dalam mendaftarkan atau memberikan informasi terkait naskah kuno milik mereka.

BACA JUGA:Gagal Pembelian E-Meterai, 2 Cara Pegajuan Pengembalian Dana di Peruri Indonesia, Pelamar CPNS 2024 Wajib Tau!

BACA JUGA:Meriah! Kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Diiringi Rebana dan Lantunan Marawis



"Kita memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini,"ujarnya.

Kita harus memastikan bahwa nilia-niilai luhur yang terkandung dalam warisan itu dapat terus hidup dan di wariskan kepada generasi mendatang.

"Pelestarian dan menjaga naskah kuno bukan hanya menjadi tugas pemerintah tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat,"pungkasnya.

Kategori :