Keponakan dari Wakil Presiden RI ke-3, Adam Malik, ini menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985), dan meraih gelar Master of Arts di bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (1988).
Faisal juga merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) pada tahun 1995 bersama sejumlah ekonom senior lainnya.
Di bidang pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai anggota tim 'Perkembangan Perekonomian Dunia' pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).
Selama era pemerintahan Presiden Jokowi, Faisal dipercaya untuk memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Tim yang dijuluki "Tim Anti Mafia Migas" ini bekerja selama enam bulan penuh menyelidiki praktik-praktik impor bahan bakar minyak (BBM) di anak perusahaan Pertamina, Petral.