Penelitian ini melibatkan 68 ilmuwan dari 15 negara, menggunakan data seismik, citra satelit, serta pengamatan lapangan dan simulasi tsunami.
BACA JUGA:Viral! Banda Aceh Digoyang Gempa 6.2 Magnitudo, Potensi Tsunamikah?
BACA JUGA:Viral! Banda Aceh Digoyang Gempa 6.2 Magnitudo, Potensi Tsunamikah?
Mereka menemukan jika gletser yang berada di gunung setinggi 1.200 meter di atas Dickson Fjord telah mencair selama bertahun-tahun akibat pemanasan global.
Pada 16 September tahun lalu, gunung itu runtuh, mengirimkan jutaan ton batu dan puing ke dalam air, setara dengan 10.000 kolam renang berukuran Olimpiade.
Longsoran ini menciptakan tsunami besar yang terperangkap di fjord sempit dan berliku-liku, menyebabkan gelombang air bergerak maju-mundur setiap 90 detik selama lebih dari seminggu.
Fenomena ini disebut "seiche," yaitu gerakan berirama dari gelombang dalam ruang tertutup, serupa dengan gerakan air yang bolak-balik di dalam bak mandi.
BACA JUGA:Tsunami PHK, 20 Perusahaan Teknologi Rumahkan 74 Ribu Karyawan di 2024, Cek Daftar Lengkapnya!
Fenomena seiche bukanlah hal baru bagi para peneliti, namun yang mengejutkan mereka adalah durasi peristiwa ini yang berlangsung selama sembilan hari.
"Jika saya mengatakan setahun yang lalu bahwa seiche bisa berlangsung selama sembilan hari, orang-orang pasti akan menganggap itu mustahil," ungkap Kristian Svennevig, salah satu penulis studi ini, seperti dilansir dari CNNIndonesia.
Penemuan ini, menurut Svennevig, ibarat menemukan warna baru dalam pelangi.
Studi ini menyimpulkan bahwa seiche yang terjadi menciptakan energi seismik yang merambat melalui kerak Bumi.
BACA JUGA:Waspada! Erupsi Gunung Ruang Picu Awan Panas dan Tsunami, Radius 6 Km Harus Steril
BACA JUGA:Panik! Bangunan Runtuh, Gempa Terkuat 7,4 SR Guncang Taiwan, Potensi Picu Tsunami..
Hicks pun menegaskan ini adalah pertama kalinya para ilmuwan dapat mengamati dampak perubahan iklim secara langsung pada tanah di bawah kaki kita.