Update Terkini! Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Membumbung Hingga 1000 Meter

Senin 16 Sep 2024 - 16:09 WIB
Reporter : Chairil
Editor : Chairil

BACAKORAN.CO - Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan mengalami tiga kali erupsi pada hari ini, Senin, 16 September 2024.

Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa kolom abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 1.000 meter di atas puncak gunung.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00:20 WITA, dari informasi yang beredar erupsi telah 3x terjadi dari pukul 00:00 hingga 06:00 WITA.

Abu vulkanik yang dikeluarkan dari kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki bergerak ke arah barat daya, mengikuti pola angin setempat.

BACA JUGA:Update, Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontaran Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter, Masyarakat Dihimbau Waspada!

BACA JUGA:Update Gunung Ibu Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.500 Meter, Status Level III Siaga!

Menurut laporan PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa minggu terakhir, dan status gunung tersebut masih berada pada Level II (Waspada).

Masyarakat di sekitar kawasan gunung diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak gunung, mengingat potensi erupsi susulan masih ada.

Kolom abu yang membubung setinggi 1.000 meter berpotensi mengganggu aktivitas warga di daerah sekitar.

Sejauh ini, belum ada laporan tentang adanya korban jiwa atau kerusakan parah akibat erupsi tersebut, namun penduduk di beberapa desa di sekitar lereng gunung dilaporkan telah mulai merasakan dampak dari hujan abu tipis.

BACA JUGA:Info Terkini, Gunung Ibu Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Vulkanik Mencapai 200 Meter, Status Level II

BACA JUGA:Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi, Tercatat Hari Ini Sudah 4 Kali Meletus, Status Level II

Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki menyampaikan kekhawatiran terkait erupsi yang terjadi hari ini.

Salah seorang warga, Maria, yang tinggal di Desa Boru, mengungkapkan bahwa abu vulkanik mulai turun sejak pagi hari.

"Kami bisa melihat abu keluar dari gunung, dan sejak itu kami mulai mengenakan masker untuk berjaga-jaga," tuturnya.

Kategori :