BACAKORAN.CO - Presiden Vladimir Putin telah menandatangani dekret yang secara resmi meningkatkan jumlah personel angkatan bersenjata Rusia menjadi hampir 2,4 juta orang, termasuk 1,5 juta prajurit.
Peningkatan terbaru ini dilakukan setelah dekret serupa pada Desember 2023, ketika presiden meningkatkan jumlah personel militer Rusia menjadi lebih dari 2,2 juta, termasuk 1,3 juta tentara.
Dalam perintah yang dikeluarkan pada Senin (16/9/2024), Putin juga menginstruksikan pemerintah Rusia untuk mengalokasikan dana yang diperlukan bagi Kementerian Pertahanan.
Hal tersebut bertujuan untuk melaksanakan peningkatan tersebut, yang secara resmi membawa jumlah personel di angkatan bersenjata menjadi 2.389.130 orang.
Terakhir kali Putin memperluas jumlah tentara Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa langkah ini merupakan akibat dari "perang proksi" yang sedang dilancarkan oleh Barat terhadap Moskow.
"Keamanan negara kita harus, tentu saja, dijamin," kata Peskov.
Hal ini Ini terkait dengan perang yang dilancarkan oleh negara-negara Barat kolektif.
Perang proksi ini mencakup elemen partisipasi tidak langsung dalam aksi militer serta elemen perang ekonomi, perang finansial, perang hukum, yang melampaui kerangka hukum, dan sebagainya.
BACA JUGA:AHY Mengungkap SBY Diundang Bill Gates Untuk Menghadiri Forum
BACA JUGA:Siang Ini, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Bakal Lantik Puluhan Pejabat Perangkat Rektor
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa perluasan tentara akan dilakukan melalui warga negara yang secara sukarela ingin bertugas di bawah kontrak.
Keputusan untuk meningkatkan jumlah personel ini juga dijelaskan sebagai respons terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh ekspansi NATO yang terus berlanjut.
Anggota blok yang dipimpin AS ini telah secara signifikan memperluas kehadiran militernya di sepanjang perbatasan Rusia, dengan menempatkan sistem pertahanan udara tambahan dan senjata serang.